Selasa, 21 April 2020

Pupuk Dari Dapur? Ini Cara Menciptakan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga

  Tanaman yang kita tanam seperti cabe, tomat, terong dan lainnya - termasuk tanaman hias - membutuhkan nutrisi untuk berkembang subur. Salah satu sumber nutrisi tumbuhan bisa memakai pupuk kompos. Untuk pupuk yang satu ini tidak harus membelinya. Sebab, Anda bisa membuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur di rumah. Hanya saja, Anda perlu tau cara membuat kompos dari sampah rumah tangga (kitchen waste). Ilustrasi Sampah Kompos. Gambar oleh melGreenFR dari pixabay.com Cara mengolah limbah atau sampah rumah tangga untuk menjadi kompos sangat mudah. Pembuatan kompos dari sampah yang tersisa di dapur seperti-mirip dengan cara membuatsampah dari daun-daunan . Dalam proses pengerjaan kompos dari sampah rumah tangga yang hendak kita diskusikan di sini, kita tidak memakai EM4 untuk dekomposer bahan-materi organik. Bahan-bahan sampah rumah tangga akan terurai oleh mikroorganisme alami. Selain itu, kita tidak butuhmenggali tanah untuk wadahnya, cukup memakai drum atau bejana plastik. Nah, sebelum lebih jauh menelusuri bagaimana langkah-langkah membuat kompos dari sampah rumah tangga, ada lebih baik kita review sedikit wacana bahan baku kompos, peran kompos dalam membangun kesuburan tanah dan flora, dan ciri-ciri kompos yang sudah matang. Bahan Baku Pembuatan Pupuk Kompos Bicara bahan baku (raw material) yang digunakan untuk pembuatan pupuk kompos tentu saja dari bahan-materi organik. Cukup banyak bahan organik yang ada di dekat hunian kita bahkan dari dalam rumah tangga sendiri, baik sisa tumbuhan maupun sisa hewan. Semuanya mampu dijadikan bahan kompos. Tengoklah beberapa materi kompos berikut ini kadang-kadang Anda temui di lingkungan domisili Anda, yaitu jerami, rumput-rumput kering, cangkang telur, kulit jeruk, kulit pisang, sisa sayuran batang jagung, eceng gondok, kulit buah kopi, daun-daunan, bongkol pisang dan lain sebagainya. Bahan organik yang tersebut di atas ialah sisa-sisa dari bab flora yang memiliki potensi untuk diolah menjadi kompos. Bahkan, untuk memperkaya dan mempercepat pengomposan, mampu divariasikan dengan bahan organik dari sisa binatang, seperti kotoran ternak. Peran Kompos untuk Tanah dan Tanaman Kompos berperan penting dalam membangun kesuburan tanah dan menyuburkan tumbuhan. Kompos tidak merusak struktur tanah, namun mempertahankan dan memperbaiki yang rusak. Sebab, dengan memperlihatkan pupuk organik ke dalam tanah atau media tanam, maka akan memajukan produktivitas tanah. Dengan aplikasi kompos, tidak hanya menggemburkan tanah atau media tanam saja, namun juga menyediakan unsur-bagian hara baik makro maupun mikro. Dengan komponen hara tersebut, tanaman tumbuh subur dan lebih produktif. Dengan kata lain, bantuan pupuk organik mirip kompos yang terbuat dari sampah rumah tangga, pasti akan memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Ciri-Ciri Kompos Matang Agar Anda tau bahwa kompos dari sampah rumah tangga yang Anda buat nantinya telah matang atau belum, maka Anda tentu mesti mengenal tanda-tanda atau ciri-ciri dari kompos yang telah matang. Kompos yang telah sempurna dekomposisinya atau telah matang akan sungguh cantik dan aman saat diaplikasikan untuk tumbuhan. Berikut ini ciri-ciri pupuk kompos matang tergolong kompos dari sampah rumah tangga Sudah berwarna gelap kehitaman atau mirip dengan warna tanah Suhunya rendah mendekati suhu kamar Sudah tidak nampak lagi daun-daunan Tidak menyebabkan amis menyengat atau amis amis sampah Tidak mengumpal Sudah ringan sebab kadar air sudah rendah Kalau dipegang bentuknya remah Jika diletakkan ke dalam air tidak gampang larut dan bahkan awalnya mengapung Sampah dari Rumah Tangga Berbicara sampah atau limbah rumah tangga (domestic waste) sebenarnya lumayan banyak. Sampah yang dimaksud  diantaranya sisa-sisa kuliner dan sayuran. Biasanya, sampah tersebut lumayan banyak terdapat di dapur. Hampir setiap hari, ada saja sisa-sisa sampah atau bagian sayuran yang tidak disantap di rumah tangga. Apa saja jenis sampah dari rumah tangga yang mampu dimasak menjadi kompos? Jawabannya berbagai. Misalnya, sisa kangkung, sisa potongan bayam, wortel, kulit semangka, kulit kentang, kulit bawang merah, kulit telur, kulit pisang, kulit nanas, kulit jeruk, nasi basi, sisa roti, bungkusan daun pisang, dan lain sebagainya. Semakin banyak variasi sampah rumah tangga yang dipakai untuk pembuatan kompos, makin anggun mutu komposnya. Namun biar tidak menimbulkan amis busuk atau hadirnya belatung, maka jangan mencampurkan sisa-sisa daging, ikan, dan bahan lain yang tinggi kandungan proteinnya. Jika menyertakan kulit telur, pastikan kulit telur telah dicuci hingga higienis dari sisa-sisa putih atau telurnya. Cara Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga Kalau memang Anda telah sungguh tertarik untuk buatan kompos sendiri dari limbah sampah rumah tangga, yuk simak penjelasan atau langkah-langkah membuatnya seperti di bawah ini. I. Persiapan Wadah   Pengomposan Contoh Ember. Gambar Oleh Jana V.M. dari Pixabay.com Sediakan 2 unit ember plastik dengan ukuran (volume) yang sama. Ember yang satu lagi fungsinya sebagai wadah penampung dikala membalik kompos. Makara, tidak butuhpakai pengaduk. Usahakan ada penutupnya. Anda mampu coba dengan baskom plastik isi 10 liter. Pastikan tidak ada lubang atau kebocoran di semua bab bejana. II. Persiapan Bahan Sampah Rumah Tangga Kumpulkan sampah organik sisa dapur sebanyak-banyaknya. Ini bisa dilakukan setiap hari. Setiap ada sisa sampah, kumpulkan ke dalam wadah khusus. Ingat jangan campur sampah organik dan anorganik (plastik contohnya). Selain itu, jangan campurkan sisa-sisa masakan ikan atau daging. Kumpulkan dalam satu wadah mirip kulit pisang, kulit bawang, cangkang telur, ampas teh, ampas kopi, sisa potongan sayuran, sedikit ampas kelapa, kulit pepaya, nasi sisa, kulit nanas, kulit kentang, kulit jeruk, dan yang lain. Tambahkan sedikit rumput-rumput kering jika ada. Agar materi-materi organik limbah rumah tangga cepat terurai, potong-potong sampah tersebut agar berukuran lebih kecil. Misalnya, kulit pisang atau kulit jeruk, ini perlu sekali diiris kecil-kecil biar cepat terurai menjadi kompos. Demikian juga materi-materi yang lain mirip kulit telur perlu dihancurkan sebelum digunakan. Selain materi organik tersebut, sediakan juga sedikit tanah yang telah dikeringkan. Tanah ini untuk menutup setap lapisan sampah rumah tangga yang akan dikomposkan. III. Langkah-Langkah Membuat Kompos Sampah Rumah Tangga Masukkan lapisan pertama dengan 2 genggam tanah ke dasar ember dan ratakan Masukkan sampah organik dari dapur dengan ketebalan setiap lapisan sampah kira-kira 10 cm Tutup lagi dengan tanah kira-kira setebal   5 cm atau hingga semua sampah tertutup Jika sampah tersedia banyak, ulangi langkah 2 dan 3 hingga bejana sarat Kemudian siram sedikit air saja, kira-kira 1 gelas kecil isi 250 ml, secara merata pada lapisan paling atas. Tutup bejana dengan penutupnya Letakkan pada daerah teduh Setelah 25-30 hari, balik kompos biar proses pengomposan cepat.  Cara baliknya, eksklusif tuang ke bejana cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya. Jika terasa agak kering, semprot air dengan sprayer pada lapisan atas. Jika bahan-bahan telah susut, boleh tambah sampah organik lagi dan tutup dengan tanah. Tutup dan tunggu 15-20 hari Buka penutup dan keluarkan kompos jikalau sudah matang Angin-anginkan sebentar Ayak untuk memperoleh butiran pupuk kompos yang seragam. Ingat, membuat pupuk kompos sampah rumah tangga mampu bertahap sesuai dengan ketersediaan sampah di rumah. Misalnya bahan gres cukup untuk satu lapisan, ya masukkan satu lapisan saja dan tambahkan dengan tanah di atasnya. Kemudian tutup dan simpan. Jika bahan organik sudah tersedia, boleh tambah lagi lapisan ke dalam bejana. Demikian seterusnya. Demikian cara menciptakan kompos dari sampah rumah tangga yang cukup simpel. Proses pengomposan berjalan relatif cepat. Dalam waktu 40-50 hari, kompos dari sampah rumah tangga telah jadi dan siap digunakan untuk memupuk tumbuhan. Jika ingin sedikit lebih singkat, sebelum menyiram lapisan atas dengan air, campurkan 1-2 tutup botol bioaktivator EM4. Mengolah sampah aneka macam manfaatnya. Seperti kata pepatah, ‘sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.”  Maksudnya, dengan mengolah sampah, maka lingkungan menjadi higienis, persoalan sampah mampu berkurang, dan menciptakan kompos untuk menyuburkan tumbuhan. Terima kasih dan Salam.
Sumber https://pupuklahan.blogspot.com


EmoticonEmoticon