Daftar isi 1 Pengertian obligasi menurut para Ahli 1.1 Menurut Rahardjo 1.2 Menurut Frank J. Fabozzi 1.3 Menurut Bambang Riyanto 1.4 Menurut Jonathan B. Berk 1.5 Menurut Bursa Efek Indonesia 2 Karakteristik Obligasi 3 Jenis obligasi 3.1 Jenis Obligasi dilihat dari sisi penerbit obligasi 3.2 Jenis obligasi Dilihat dari sisi nilai nominal 3.3 Jenis obligasi dilihat dari perkiraan imbal hasil 3.4 jenis Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga 4 Resiko Obligasi 5 Harga obligasi 6 Kelebihan dan kelemahan obligas Obligasi (Bonds) ialah suatu surat pernyataan atau pengukuhan utang dari penerbit obligasi yang berperan sebagai debitur (pihak yang berhutang) terhadap pemegang obligasi atau kreditur (pihak yang memberi tunjangan), beserta komitmen untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya saat tanggal jatuh tempo pembayaran. obligasi yakni surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah (penerbit obligasi ) selaku pihak yang berutang, yang diserahkan kepada pemegang obligasi dan disertai dengan janji untuk membayar pokok utang beserta kupon bunganya setiap tanggal jatuh tempo pembayaran yang telah di tentukan. Pengertian obligasi menurut para Ahli untuk memahami apa itu obligasi (bonds), maka kita bisa menyaksikan beberapa pemahaman berdasarkan para mahir sebagai berikut: 1. Menurut Rahardjo (2003: 8) Obligasi (Bonds) merupakan surat hutang jangka menengah atau panjang yang diterbitkan oleh penerbit (perusahaan atau pemerintah) dengan memberi imbalan berupa bunga pada masa tertentu dan melunasi pokok hutang pada waktu yang telah diputuskan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. 2. Menurut Frank J. Fabozzi, pengertian obligasi adalah jenis hutang atau surat pengesahan utang suatu perusahaan atau pemerintah yang hendak dibayar lunas ketika waktu jatuh tempo sebesar jumlah nominalnya. Penghasilan yang bisa diperoleh dari sebuah obligasi yakni tingkat bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi. 3. Menurut Bambang Riyanto (1997: 128) Pengertian obligasi ialah suatu pengukuhan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan maupun forum-lembaga lain selaku pihak yang berhutang yang memiliki nilai nominal tertentu serta kemampuan dalam mengeluarkan uang bunga serta periodik atas sebuah dasar presentase tertentu yang tetap. 4. Menurut Jonathan B. Berk (2007:212), pemahaman obligasi ialah surat berguna yang diterbitkan (dijual) oleh perusahaan atau pemerintah untuk menemukan dana dari penanam modal dengan pertolongan kompensasi berbentukbunga yang dibayarkan berdasarkan kontrakawal. Baca Juga: Pengertian Saham, jenis-jenis dan keuntungannya 5. Menurut Bursa Efek Indonesia Obligasi ialah surat utang jangka menengah panjang yang mampu dipindah tangankan, yang berisi komitmen dari pihak yang mempublikasikan untuk membayar imbalan berbentukbunga pada era tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang sudah diputuskan terhadap pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi mampu diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara. Karakteristik Obligasi Obligasi mempunyai beberapa karakteristik menurut Bursa Efek Indonesia antara lain: 1. Nilai Nominal (Face Value) ialah nilai pokok dari sebuah obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi (pihak kreditur) pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. 2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima oleh pemegang obligasi secara bersiklus (Biasanya pembayaran kupon obligasi yaitu setiap 3 atau 6 bulanan). Kupon obligasi dinyatakan dalam annual presentase. 3. Jatuh Tempo (Maturity) Jatuh tempo ialah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Adapun Periode jatuh tempo obligasi sungguh beraneka ragam mulai dari 365 hari hingga dengan diatas 5 tahun. Dalam hal ini Obligasi yang periode jatuh temponya lebih pendek akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki masa jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara lazim, semakin panjang jatuh tempo sebuah obligasi maka kian tinggi Kupon atau bunga yang hendak di terima oleh pemegang saham,akan tetapi makin besar juga resiko. 4. Penerbit atau Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi ialah aspek sungguh penting dalam melaksanakan investasi Obligasi Ritel. Dengan mengetahui pihak penerbit obligasi kita dapat Mengukur resiko yang kemungkinan terjadi dimasa yang akan datang. Seperti mengukur apakah pihak penerbit obigasi tidak dapat melaksanakan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) yang mampu dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh forum pemeringkat seperti PT. PEFINDO (Pemeringakat Efek Indonesia). Jenis–Jenis Obligasi Menurut Indonesia Stock Exchange atau Bursa Efek Indonesia, obligasi mempunyai berbagai macam yang berlainan antara lain: 1.Jenis Obligasi dilihat dari segi penerbit obligasi jikalau dilihat dari sisi penerbit, obligasi dapat di bedakan menjadi: Corporate Bonds yaitu Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan baik yang berbentuk BUMN maupun badan usaha swasta. Government Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemda untuk membiayai proyek infrastruktur dan utilitas di kawasan tersebut. 2. Jenis obligasi Dilihat dari sisi nilai nominal bila dilihat dari segi nilai nominal, Obligasi (Bonds) mampu dibedakan menjadi: Retail Bonds ialah obligasi yang diperdagangkan di lantai bursa dengan nilai nominal yang lebih kecil. Conventional Bonds adalah Obligasi yang diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp50.000.000. 3.Jenis obligasi dilihat dari perkiraan imbal hasil: Conventional Bonds, yaitu obligasi yang dipertimbangkan dengan menggunakan tata cara kupon bunga. Sharia Bonds, adalah obligasi yang nilai kuponnya ditentukan menurut prinsip bagi hasil. 4.jenis Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga kalau dilihat menurut sistem pembayaran bunga, Obligasi mampu di Bedakan menjadi; Zero Coupon Bonds , ialah obligasi yang pembayaran bunganya dijalankan secara kontan atau sekaligus pada dikala jatuh tempo. Coupon Bonds , yakni obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara terpola sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi. Fixed Coupon Bonds , adalah obligasi yang tingkat kupon bunga nya telah ditetapkan sebelum kurun penawaran di pasar perdana, dan pembayarannya dilaksanakan secara terpola. Floating Coupon Bonds, ialah obligasi yang tingkat kupon bunga nya diputuskan sebelum jangka waktu tertentu, atau mengacu pada sebuah ketentuan. Misalnya Average Time Deposit (ATD). Baca Juga: Pengertian kewirausahaan, karakteristik dan tujuan kewirausahaan Macam-macam Risiko Obligasi Obligasi ialah salah satu instrumen investasi yang bisa anda kerjakan,Selain laba, risiko merupakan hal yang diamati dalam berinvestasi.Beberapa risiko yang kemungkinan terjadi jika berinvestasi pada obligasi antara lain: 1. Interest Rate Risk Yaitu risiko yang berkaitan dengan tingkat suku bunga. Jika suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun begitu pula sebaliknya kalau tingkat suku bunga turun maka harga obligasi akan meningkat naik. 2. Reinvestment Rate Yaitu resiko yang berhubungan dengan pergantian strategi dari tingkat penanaman kembali investasi dimana hal tersebut sangat dipengaruhi suku bunga pasar. 3. Call Risk Risiko yang berhubungan dengan penarikan atau seluruh obligasi yang telah diterbitkan sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. 4. Credit Risk Credit Risk yakni Risiko yang terjadi kalau penerbit gagal menyanggupi kewajiban keuangan meliputi pembayaran bunga dan pembayaran kembali jumlah duit yang dipinjam. Credit risk biasa disebut juga Default risk. Default risk atau risiko gagal bayar mampu dilihat dari credit rating atau default rating yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat, seperti: Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), Standard and Poor’s, Moody’s, atau Fitch dan lainya 5. Inflation Risk atau purchasing power risk Yaitu risiko yang mampu meningkat alasannya variasi dalam nilai arus kas sekuritas yang dipengaruhi oleh inflasi. Risiko ini diukur dengan kekuatan pembelian. 6. Liquidity Risk, utama dari likuiditas ialah selisih antara harga jual dan harga beli yang ditetapkan oleh pedagang . Semakkin besar selisih antara harga jual dengan harga beli maka risiko likuiditasnya juga akan makin besar. 7. Volatility Risk Volatility risk bisa terjadi alasannya beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu ekspektasi tingkat bunga yang berubah-ubah. Secara spesifik, nilai opsi meningkat apabila ekpektasi pergeseran tingkat bunga juga meningkat. Risiko yang mempengaruhi perubahan dalam volatilitas akan mensugesti harga sebuah obligasi. Harga Obligasi Harga Dalam obligasi di nyatakan dalam bentuk persentase (%), ialah persentase dari nilai nominal, hal ini berlawanan dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata duit. Ada tiga kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, adalah: Par (nilai Par) Yaitu Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misalnya: Obligasi dengan nilai nominal Rp 60 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut ialah 100% x Rp 60 juta = Rp 60 juta. At premium (dengan Premi) Yaitu Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 60 juta dijual dengan harga 103%, maka nilai obligasi yakni 103% x Rp 60 juta = Rp 61,8 juta. At discount (dengan Discount) Yaitu Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 60 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi tersebut yaitu 98% x Rp 60 juta = Rp 58,8 juta. Faktor-faktor yang menghipnotis harga obligasi Harga obligasi yang ada mampu berubah alasannya adalah ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain: Terdapat perbedaan karakteristik dari obligasi itu sendiri mempengarui harga obligasi seperti, obligasi yang menamakan bunga tetap, floating rate, obligasi zero coupon bond,obligasi konversi dan income bond.Tingkat suku bunga. Jangka waktu tempo obligasi. Risiko untuk tidak mendapatkan bunga maupun pokok pemberian Besarnya coupon rate dari obligasi Faktor pembayaran pajak dari hasil atau pendapatan obligasi (pajak obligasi yang dibayar pemodal) Kelebihan dan kekurangan obligasi sama halnya dengan instrumen dalam investasi lainya, obligasi juga mempunyai dan kelebihan tersendiri.untuk mengenali apa saja keunggulan dan kelemahan obligasi mampu dilihat di bawah ini. 1. keunggulan obligasi. Adapun kelebihan obligasi selaku instrumen berinvestasi yaitu: investasi yang aman sebab sudah di jamin oleh kepastian hukum yang di atur dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2008 Kupon dalam obligasi memiliki nilai yang lebih besar di bandingkan dengan bunga deposito Obligasi mampu dijadikan sebagai agunan atau jaminan 2. Kekurangan obligasi Adapun kelemahan obligasi ialah: Obligasi rentan kepada pergantian suku bunga, politik dan iklim perekonomian. Adanya kemungkinan pihak penerbit gagal melaksanakan pembayaran saat jatuh tempo sehingga dapat menyebabkan kerugian. Menjual obligasi yang belum jatuh tempo akan menimbulkan kerugian karena harga jual lebih rendah di bandingkan dengan harga beli. Demikian klarifikasi perihal pengertian obligasi, karakteristik obligasi, jenis-jenis obligasi,resiko obligasi, harga dan faktor-aspek yang mempengaruhi obligasi, serta keunggulan dan kekurangan obligasi. semoga berguna. Sumber https://chekdong.blogspot.com
pop
Home
Ekonomibisnis
Pengertian
Pemahaman Obligasi, Jenis, Dan Karakteristik Serta Kelebihan Dan
Kekurangannya
Selasa, 17 Maret 2020
Pemahaman Obligasi, Jenis, Dan Karakteristik Serta Kelebihan Dan Kekurangannya
Diterbitkan Maret 17, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon