Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE Disini aku memposting materi mata kuliah psikologi pendidikan, semoga berfaedah :) A. Hakikat problem sikap dalam belajar 1. Konsep sikap berguru Perilaku Belajar mampu diartikan selaku suatu aktivitas mencar ilmu. Sebenarnya konsep dan pengertian berguru itu sangat bermacam-macam tergantung dari sudut pandang setiap orang yang mengamatinya. Belajar sendiri diartikan sebagai pergantian yang secara relatif berjalan usang pada sikap yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman (Davidoff, 1998, h 178). Morgan dkk (dikutip oleh Walgito 2003, h 166) menunjukkan definisi tentang berguru sebagai berikut. Belajar mampu diartikan sebagai pergeseran yang relatif menetap pada perilaku yang terjadi sebagai balasan dari latihan atau pengalaman. Tiga komponen utama dalam rancangan belajar antara lain: a. Belajar berkaitan dengan pergantian sikap. Dalam aktivitas berguru di sekolah, perubahan sikap itu mengacu pada kemampuan untuk mengenang atau menguasai berbagai materi berguru dan kecenderungan akseptor didik memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik, sebagaimana telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Untuk mengukur apakah seorang telah berguru atau belum berguru diharapkan adanya perbandingan perilaku sebelum dan sehabis mengalami acara berguru. b. Perubahan sikap itu terjadi alasannya adalah didahului oleh proses pengalaman. Pengalam mampu menghalangi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan berguru. Pengalaman dalam pebngertian berguru mampu berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial. Perubahan perilaku karena kemajuan dan kematangan fisik tidak dapat dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diri seseorang yang berhubungan dengan kemajuan dan perkebangan fisik itu selaku prasyarat untuk mencar ilmu. c. Perubahan perilaku alasannya adalah proses mencar ilmu bersifat relatif permanen. Seseorang bisa memahami proses berguru dan menerapakan pengetahuan yang diperoleh dari mencar ilmu dari kehidupan nyata, maka beliau bisa menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Demikian pula bila seseorang bisa mengerti prinsip-prinsip mencar ilmu, maka akan bisa mengubah perilaku seperti yang diinginkan. B. Konsep dan ciri siswa terisolir 1. Konsep Anak terisolasi yakni anak yang tidak mempunyai teman dalam pergaulannya karena ia tidak memiliki minat untuk mengikuti acara-acara kalangan selaku proses bersosial. Anak mirip ini lebih kesengsem untuk melakukan kegiatan seorang diri dan tidak terpelajar dalam segi pergaulannya antar sesama sobat. Dari pengertian kedua dari anak teisolasi ini, anak menjadi terisolir alasannya adalah tindakan atau sikap dari anak itu sendiri yang enggan atau tidak adanya harapan untuk melaksanakan kontak atau hubungan sosial dengan kelompoknya. 2. Ciri-cirinya Anak terisolasi dari lingkungannya yaitu memiliki ciri sebagai berikut: a. Mempunyai minat yang rendah untuk bersosial b. Tidak bisa bersosialisasi dengan baik c. Kurang mampu menyesuiakan diri dengan lingkungannya d. Melakukan acara sendiri dan tidak mampu menyerap norma-norma dari lingkungannya e. Kemampuan daya pikirnya lemah atau rendah f. Tidak rapi g. Tidak aktif dalam masalah kelompok h. Tidak mempunyai ide i. Tidak memikirkan kepentingan kelompok j. Tidak sabar k. Tidak jujur l. Tidak suka membantu. Tidak suka berhubungan dan membantu kelompok m. Tidak bertanggung jawab. n. Tidak pemurah o. Tidak kasih sayang Selain ciri-ciri di atas ada ciri-ciri lain anak terisolasi menurut Elizabeth B.Hurlock yaitu : a. Penampilan diri yang kurang mempesona b. Kurang sportif c. Penampilan yang tidak sesuai dengan tolok ukur sahabat d. Perilaku yang menonjolkan diri, mengusik orang lain, suka memerintah, tidak berhubungan dan kurang bijaksana e. Mementingkan diri sendiri dan mudah marah f. Status sosioekonomis berada di bawah sosioekonomis kelompok g. Tempat yang terpencil dari kelompok C. Konsep dan ciri siswa underachiever 1. Konsep Underachiever yakni anak yang berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Menurut Prayitno dan Amti (1999:280) underachiever identik dengan keterlambatan akademik yang mempunyai arti bahwa “keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensia yang cukup tinggi, tetapi tidak mampu memanfaatkannya secara maksimal.” Rimm (dalam Del Siegle & McCoah, 2008) menyatakan bahwa dikala siswa tidak menampilkan potensinya, maka beliau tergolong Underachiever. 2. Ciri-cirinya Karakteristik tersier siswa underachiever antara lain buruknya keahlian dalam peran-tugas sekolah, kebiasaan berguru yang jelek, memiliki masalah penerimaan oleh sahabat sebaya, konsentrasi yang jelek dalam kegiatan sekolah, tidak mampu mengatur diri baik di rumah maupun di sekolah, mudah jenuh, “meninggalkan” aktivitas kelas, memiliki kesanggupan berbahasa oral yang baik, namun jelek dalam menulis, gampang terdistraksi dan tidak sabaran, sibuk dengan pikirannya sendiri, kurang jujur, sering mengkritik diri sendiri, memiliki kekerabatan pertemanan yang kurang baik, suka bercanda di kelas (membuat keributan), ramah kepada orang yang lebih renta, dan bertingkah yang tidak biasa. Ciri ciri umum anak underachiever ialah: · Memiliki self esteem yang rendah, kurang merasa berharga untuk tampil diantara teman-sahabat atau keluarganya · Memiliki konsep diri yang tidak realistis, kadang merasa sebagai anak yang gagal atau tidak memiliki kegunaan · Menghindari komunikasi, menyingkir dari risiko, tidak berdaya (menanti diajak orang lain) · Pasif, taat cuma sekedarnya saja · Agresif, memberontak · Menolak perintah atau kode dari tokoh otoritas (orangtua, guru dan lain-lain) · Menyalahkan orang lain jika ada masalah · Kurang konstruktif dalam kalangan · Tidak punya tokoh identifikasi, tak memiliki sahabat dekat · Kurang fleksibel, sering ‘mentok’, kreativitas rendah · IQ lebih tinggi dari prestasi dan prestasinya inkonsisten: kadang manis, kadang tidak · Tidak menuntaskan pekerjaan rumah · Takut gagal (atau sukses) dan menghadapi ulangan. · Tidak punya inisiatif, malas, bahkan stress. Perilaku yang mereka tunjukkan di sekolah, antara lain: · Bersikap negatif terhadap sekolah · Berkata bila ia jenuh mencar ilmu · Tugas-tugasnya tidak tamat · Tidak pernah puas dengan hasil kerjanya (perfeksionis) · Praktis terganggu konsentrasinya · Mempunyai duduk perkara disiplin – berkeliling kelas, telat, mengganggu kelas · Menyalahkan guru atau sobat jikalau ada masalah · Prestasi akademiknya rendah · Tidak punyai target, ambisinya kurang. Menurut Clark (1992: 471) ada beberapa karakeristik yang ditunjukan siswa underachiever , adalah sebagai berikut: 1) Menunjukan prestasi yang berlawanan dengan cita-cita atau potensi yang dimilikinya. 2) Merasa tidak bahagia dengan sekolah atau gurunya dan condong bergabung dengan teman yang juga mempunyai perilaku negatif terhadap sekolah. 3) Kurang termotivasi untuk mencar ilmu, tidak melaksanakan peran, sering mengantuk saat mencar ilmu dan tidak tuntas dalam menjalankan tugas . 4) Kurang mampu melaksanakan penyesuaian intelektual. 5) Merasa kurang bergairah, kurang tegas dan sering ribut di kelas. 6) Memiliki disiplin yang rendah, sering telat sekolah, enggan menjalankan peran, sering ribut, dan gampang terpengaruh. 7) Tidak mempunyai hobi atau minat terhadap aktivitas untuk mengisi waktu luang. 8) Takut cobaan dan berprestasi rendah. D. Konsep dan ciri siswa maladaptive 1. Konsep Kegagalan individu mengintegrasikan aspek-faktor identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikisosial kepribadian pada era akil balig cukup akal yang harmonis. 2. Ciri-cirinya a. Menimbulkan akhir yang tidak menggembirakan bagi pelaku maupun lingkungannya b. Tidak sesuai dengan peranan dan fungsi individu pelakunya c. Tidak sesuai dengan stimulus yang dimunculkan oleh lingkungannya. E. Konsep dan ciri siswa yang mengalami stres akademik 1. Konsep Chapman, et al. (1992) mengungkapkan bahwa stres akademik merupakan konsekuensi dari evaluasi siswa terhadap permintaan yang stressfull dan pandangan mereka tentang kemampuan yang mereka miliki untukmengatasi tuntutan tersebut. Stres akademik ialah stres yang disebabkan oleh academic stressor. Academic stressor adalah stres siswa yang bersumber dari proses berguru mengajar atau hal-hal yang bekerjasama dengan acara mencar ilmu yang meliputi: tekanan untuk naik kelas, usang berguru, menyontek, banyak tugas, menerima nilai ulangan, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan menentukan jurusan dan karir serta kecemasan cobaan dan manajemen waktu (Desmita,2011: 297). 2. Ciri-cirinya Matheny dan Carty (Arif Nurrakhman, 2009) menyebutkan tanda-tanda stres yg ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Fisik; ditandai dengan pergeseran berat badan, capek fisik, memegangbenda secara akrab, tangan lembab dan hambar, otot tegang, gigi gemeretak,sakit kepala, sering masuk angin, keluar keringat dingin dan tubuh tidakmampu beristirahat secara optimal 2. Perilaku; ditandai dengan sering menggerutu, tak bisa tidur, menyendiri, berbohong, melongo, gugup, menyalahkan orang lain, membolos, ketidakmampuanmenolong diri sendiri, hirau tak hirau dengan penampilan, dan kesulitan mendisiplinkan diri. 3. Pikiran; mudah lupa, tidak mempunyai tujuan yang terperinci, tidak bisa menentukanprioritas dalam hidup, resah, prestasi menurun, tidak bisa menentukanpilihan, kehilangan keinginan, berfikir negatif, merasa diri suka menyendiri,merasa tidak berkhasiat,dan merasa tidak mampu menikmati hidup 4. Emosi; ditandai dengan rasa gelisah, gampang murka, takut, gampang menangis, merasa diabaikan, mudah tersinggung, cemas, tidak mencicipi kepuasan, kebahagiaan dan kedamaian, mudah panik dan tidak mempunyai rasa humor. /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US; Sumber https://bookish15.blogspot.com
pop
Jumat, 24 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon