Selasa, 02 Juni 2020

Cukup Simpel! Begini Cara Menanam Lidah Buaya Biar Tumbuh Besar

Cara Menanam Lidah Buaya – Tanaman lidah buaya cukup menawan untuk ditanam. Sebab, selain manfaat dan kesempatan pasar yang menjanjikan, cara budidayanya yang terbilang begitu praktis dan dalam waktu relatif singkat telah berkembang besar. Namun, jikalau salah urus, tanaman Aloe Vera ini - sebutan untuk lidah buaya - susah sekali meningkat . Misalnya, menyiram air yang terlalu sering, bukannya menciptakan lidah buaya makin bahagia, malah menderita pertumbuhannya.   Bahkan, kelebihan air atau air tergenang, batang pengecap buaya cepat membusuk. Lidah Buaya atau Aloe Vera. Gambar : Dokpri Sebaliknya, membiarkan tumbuhan lidah buaya begitu saja dalam kekeringan dan tanpa perawatan, juga menjadi dilema. Kalau tidak mati, ya pertumbuhannya terhambat mirip daunnya kuning, kering, kecil-kecil dan kurus, dan jelas sekali tidak subur. Pahami dahulu diam-diam hidup pengecap buaya Oleh alasannya adalah itu, perlu mengetahui rahasia hidup dari lidah buaya supaya budidayanya menjadi gampang alias gampang.   Bagaimana sebenarnya tumbuhan lidah buaya tumbuh dan meningkat ? Menanam lidah buaya harus mengikuti irama hidupnya yang sebetulnya, seperti di habitat asalnya yang cukup natural. Kita mengetahui bahwa jika ditelusuri lebih jauh ke belakang, flora dari suku Liliaceae ini berkembang di tempat panas dan kering,   seperti iklim di Afrika. Kondisi berkembang yang digemari pengecap buaya Tanah yang berpasir atau sedikit berkerikil, ialah tempat tumbuh yang cocok untuk lidah buaya. Sebab, kondisi tanah mirip itu, porositas dan drainase untuk meloloskan air cukup manis. Tempat mirip inilah yang lidah buaya inginkan sebab jauh dari resiko busuk batang. Lidah buaya tidak takut dengan media tumbuh yang kering untuk beberapa waktu. Sebab, batang dan daun-daunnya memiliki kesanggupan untuk menyimpan air. Dan, air di dalam tubuhnya akan digunakan secara hemat sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pertumbuhannya. Banyak pakar bilang, kalau pengecap buaya mampu mengambil tetesan embun ketika malam hari yang masbodoh melalui stomatanya. Air dari udara masuk lewat lisan daun tersebut, kemudian disimpan dalam tubuhnya.  Bahkan, ketika kemarau atau animo kering yang panjang, tanaman yang berkhasiat untuk antibiotik dan penuaan dini ini mampu merapatkan pori-porinya (verbal-verbal daun) untuk mencegah penguapan atau kehilangan air dari tubuhnya. Kaprikornus, pantas saja lidah buaya tidak takut kering dan kemarau.  Bagaimana dengan temperatur udara? Lidah buaya menghendaki udara yang hangat dan panas agar produktifitasnya tinggi. Meskipun lidah buaya dapat berkembang dikala ditanam di kawasan yang agak masbodoh, namun kesuburannya agak berlainan dengan yang tumbuh di daerah yang panas. Kebutuhan sinar sepanjang hari ialah syarat tumbuh pengecap buaya. Kalau pengecap buaya dibudidaya di tempat terbuka dan banyak mendapat sinar matahari, dapat ditentukan pertumbuhannya cukup baik. Jadi, bila misalnya Sobat menanam dalam pot, tempatkan flora hias lidah buaya tersebut di lokasi yang mendapatkan sinar. Nah, mencermati cara lidah buaya berkembang, sepertinya cukup gampang menanam lidah buaya. Namun, masalahnya yaitu bagaimana jika intensitas hujan cukup tinggi, apakah lidah buaya mampu berkembang dan berkembang dengan baik atau bagaimana cara menyiasatinya jikalau keadaan seperti itu. Baik, semua itu akan kita hadirkan solusinya dalam ulasan teknik menanam lidah buaya di bawah ini. Mulai dari bibit lidah buaya, merencanakan lahan atau media tanam, menanam lidah buaya semoga besar, sampai dengan bagaimana cara memupuk lidah buaya supaya subur. Bibit pengecap buaya Untuk budidaya aloe vera pastinya butuh bibit yang baik dan sehat. Nah, untuk ini, tak usah terlalu tinggi membayangkan bibit pengecap buaya dengan teknik kultur jaringan. Tempuh cara sederhana atau yang praktis-mudah saja, yaitu bibit lidah buaya yang berasal dari pemisahan flora muda dari indukannya. Makara, tumbuhan pengecap buaya yang sudah besar, cepat sekali mengeluarkan anakan melalui perakarannya. Apalagi media tumbuhnya terbatas untuk kemajuan akar, dalam waktu singkat, tunas muda/anakan lidah buaya akan timbul di segi flora induknya. Anakan Lidah Buaya Mulai Tumbuh Gambar : Dokpri Jumlah tunas muda tidak sedikit, malahan lebih dari 5 anakan per induknya. Jangan heran kalau daun tanaman muda pengecap buaya ini belum terbentuk duri-duri pada segi daunnya alasannya adalah masih kecil. Kalau sudah besar dan sampaumur, duri-duri akan terbentuk sebagai salah satu ciri khas daun lidah buaya. Tunas Muda dan Akar Lidah Buaya Gambar : Dokpri Berikut ini cara memisahkan flora muda dari tumbuhan induk pengecap buaya Perhatikan bahwa anakan pengecap buaya sudah berkembang 2-3 helai daunnya Siapkan pot-pot atau polybag kecil beserta media semainya (media tanam) yang berisikan tanah, pasir/sekam, dan sedikit kompos. Cabut anakan pengecap buaya secara perlahan supaya tidak terputus akarnya Semaikan ke dalam pot sampai menutup pangkal atau bola akarnya. Basahi media tanam sepekan sekali atau bila terlihat sungguh kering Bibit siap dipindahkan ke lahan tanam jika telah tumbuh agak besar Tanaman Muda Lidah Buaya Masih dalam Semaian Gambar : Dokpri Perlu diamati ; Untuk 2 minggu pertama sesudah semai, bibit lidah buaya jangan sampai terkena sinar matahari langsung. Adaptasikan sinar matahari secara sedikit demi sedikit dari intensitas rendah ke intensitas sinar yang tinggi. Bibit Lidah Buaya yang Dipisahkan dari Indukannya Gambar : Dokpri Penyiapan lahan atau media tanam pengecap buaya Lidah buaya dapat ditanam di lahan sawah atau kebun dan mampu juga dibesarkan dalam pot. Yang penting ialah lahan atau media tanam mengikuti kaidah-kaidah yang tepat dengan kemajuan tumbuhan pengecap buaya. Jika menanam di lahan, tentu saja lahan bercocok tanam lidah buaya harus dibersihkan dari tumbuhan pengganggu, kerikil-batu besar, dan yang lain. Setelah itu, olah tanah dan dibuatkan guludan serta drainase untuk mengalirkan air berlebih atau tergenang pada ketika hujan. Makara, dengan drainase yang manis dan lancar, menanam pengecap buaya tidak menjadi hambatan dengan hujan. Untuk jarak tanam pengecap buaya, dibuat biar berjauhan satu sama yang lain. Sobat mampu menciptakan jarak tanam 80 cm x 150 cm atau 1 m x 1,5 m. Yang penting jarak tanam dapat menawarkan ruang yang maksimal untuk kemajuan pengecap buaya. Taburkan juga pupuk sangkar atau kompos untuk menyuburkan lahan tanam pengecap buaya. Lebih bagus lagi kalau ditabur sedikit bubuk bakaran sampah atau sekam sebab mampu memperbesar mineral dan memaksimalkan pH tanah. Namun, bila Sobat menanam pengecap buaya dalam wadah sempit seperti pot atau kontainer lainnya, maka yang perlu dipersiapkan yaitu media tanam dan pot yang kuat. Pot mesti ada lubang drainase pada bab dasarnya. Sedangkan media tanam lidah buaya terdiri dari campuran tanah, pasir atau arang sekam, dan pupuk kandang atau kompos.   Perbandingan adonan materi media tanam 1:1:1. Kalau ada kerikil, tambahkan sedikit watu ke dalam media tanam supaya lebih poros. BACA JUGA : 3 Alternatif Media Tanam Lidah Mertua Supaya Subur dan Indah, Pilih yang Mana? Memindahkan lidah buaya ke lahan tanam Setelah lahan atau media tanam disiapkan dengan anggun, maka berikutnya yaitu menanam tumbuhan lidah buaya. Lakukan penanaman lidah buaya pada dikala pagi hari atau sore hari semoga bibit pengecap buaya tidak stres. Tanamlah bibit pengecap buaya pada lubang tanam hingga menutup bola akar atau pangkal tanaman. Hindari daun atau pelebah lidah buaya tertimbun dengan tanah sebab dapat menyebabkan bacin atau menguning. Kalau memindahkan bibit lidah buaya yang sudah duluan disemai, buka pot atau polybag perlahan agar tidak merusak akar dan tanah. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dan timbun dengan tanah. Padatkan tanah di sekelilingnya semoga tidak goyah. Memelihara lidah buaya pascatanam Photo by  pisauikan  on  Unsplash Perawatan lidah buaya yang baik, pastinya akan menunjukkan hasil yang elok pula. Sekali lagi, dengan kepedulian yang tinggi, tumbuhan penyubur rambut ini akan berkembang subur, sehat, cepat besar, dan meningkat dengan baik pula. Apa saja yang perlu diamati sesudah lidah buaya ditanam? Rawatlah beliau supaya cepat tumbuh, lekas berkembang, dan tentu saja mampu cepat panen. Setidaknya ada 5 hal penting yang tidak boleh diabaikan dalam merawat tanaman pengecap buaya. Penyiraman ; Meskipun flora lidah buaya tahan kekeringan, buka berarti kita mampu lepas tangan tanpa menghiraunya. Penyiraman ialah bagian dari pemeliharaan yang tak boleh diabaikan. Namun, ada syaratnya memberi air untuk pengecap buaya. Kalau kondisi media tumbuh sudah kering atau lama tidak turun hujan, maka pengairan dibutuhkan. Cukup disiram 1-2 minggu sekali jika memang media tumbuhnya sudah tidak lagi lembab. Itupun dihentikan terlampau banyak atau jangan hingga tergenang air. Baik menanam pengecap buaya di lahan atau di pot, jangan terlalu sering menyiram sebab riskan wangi atau gagal tumbuh. Tetapi, Sobat tetap monitor secara terpola kondisi kelembaban media berkembang. Pencahayaan ; Pastikan pengecap buaya mendapatkan sinar matahari yang cukup supaya proses fotosintesis berlangsung dengan baik. Jika kurang pencahayaan, pengecap buaya tidak fresh alias kurang berkembang. Penyiangan ; Hal lain yang perlu diurus dalam budidaya lidah buaya yaitu penyiangan. Bersihkan rumput atau gulma yang berkembang di media berkembang. Dengan lahan higienis, lidah buaya dapat menyerap nutrisi secara maksimal dan besar kemungkinan jauh dari hama dan penyakit. Pemupukan ; Yang ini tak kalah pentingnya dalam merawat pengecap buaya, adalah pupuk. Sebetulnya kalau lidah buaya ditanam pada lahan subur, pemupukan tidak diharapkan.  Sebab, nutrisi sudah tersedia lebih awal pada tanah tempat berkembang pengecap buaya.  Bukankah sudah diberikan adonan pupuk atau bahan organik dikala penyiapan lahan atau media tanam?. Kalau keadaan tanah normal, stok nutrisi tersebut tersebut cukup untuk mendukung kemajuan lidah buaya. Namun, jikalau mau nambah bagian hara untuk pengecap buaya, boleh-boleh saja. Sobat bisa menggunakan pupuk kimia seperti NPK dan elok juga jikalau cuman mengandalkan pemupukan dengan pupuk sangkar/kompos. Sebab, kedua-duanya menawarkan nutrisi untuk lidah buaya. BACA JUGA : Apa Keunggulan Kotoran Sapi untuk Pupuk Tanaman? Tambahkan 1 sendok makan NPK per rumpun pengecap buaya. Akan namun, pemupukan dihentikan sering-sering, cukup 3 bulan sekali.  Start pemupukan pertama pada usia 3 bulan setelah tanam. Kalau Sobat menanam pengecap buaya dalam pot, dosis pupuk disesuaikan. Akan lebih manis,  bila pengecap buaya dalam pot, dipupuk dengan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang setiap 3-6 bulan sekali. Pemangkasan ; Perawatan yang lain yakni pemangkasan. Lakukan pemangkasan daun-daun atau pelepah lidah buaya yang telah kuning, rusak, dan kering. Daun yang rusak tersebut disingkirkan jauh-jaun dari lahan. Usahakan memakai alat pemotong/pemangkas yang tajam dan bersih. Satu hal lagi, jangan memotong pada ketika cuaca hujan. Panen pelepah pengecap buaya Lidah buaya yang ditanam dan dirawat dengan baik, dapat dipanen sempurna waktunya karena telah jelah berkembang subur. Biasanya, dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, daun atau pelepah lidah buaya telah bisa dipanen. Itulah solusi menanam pengecap buaya yang bagus dan benar agar tumbuh subur dan besar. Rawat flora pengecap buaya dengan sepenuh hati dan sisihkan waktu aktivitas Sobat untuk selalu menjenguknya.  Oh, iya..ini juga masih menyangkut dengan perawatan atau pemeliharaan flora tersebut. Mungkin Sobat menanam pengecap buaya di pot sebagai flora hias indoor , tempatkan dekat jendela yang terkena sinar. Atau, sesekali keluarkan biar mendapatkan cahaya.   Demikian dan salam sukses buat Sobat.
Sumber https://pupuklahan.blogspot.com


EmoticonEmoticon