Selasa, 07 Juli 2020

Cara Menanam Dan Perawatannya

Kelapa sawit banyak dibudidayakan di Benua Asia dan Afrika. Tercatat bahwa ketika ini Indonesia menjadi negara yang paling banyak menanam kelapa sawit dan memproduksi minyaknya. Daging buah kelapa sawit ialah bahan baku pembuatan minyak nabati. Selain digunakan sebagai minyak masak, minyak kelapa sawit juga bisa dimasak menjadi sabun, produk kosmetik, bio diesel, dan keperluan industri. Pohon kelapa sawit dapat ditanam di lahan kering dan lembap. Khusus untuk lahan kering dapat dibedakan menjadi dua macam adalah lahan perbukitan dan lahan pamah. Kelapa sawit mampu berkembang subur di lahan perbukitan asalkan bisa mendapatkan pemupukan yang tepat dan berimbang. Hal ini dikarenakan lahan perbukitan mempunyai sifat gampang kering dan kehilangan unsur hara. Sementara pohon kelapa sawit sendiri memerlukan waktu sekitar 8-15 tahun untuk meraih usia produktif. Jauh lebih baik membudidayakan kelapa sawit di lahan pamah yakni lahan yang mempunyai kontur datar. Pohon kelapa sawit yang ditanam di lahan pamah akan berkembang subur dan cepat besar. Penyebabnya tidak lain sebab tumbuhan kelapa sawit yang dibudidayakan di lahan pamah bisa mendapatkan air dan zat mineral secara sepadan. Proses absorpsi unsur hara pun dapat terfokus secara sarat . Sementara itu, menanam kelapa sawit di lahan berair atau lahan gambut pada umumnya kurang baik. Hal ini dikarenakan terlalu banyaknya air yang terkandung di dalam tanah. Asupan air yang berlebihan dapat menyebabkan persoalan baru bagi tumbuhan kelapa sawit. Selain itu, media tanam di lahan gambut juga bersifat asam sehingga mampu menjadikan gangguan pada tanaman kelapa sawit itu sendiri. Kelemahan-kekurangan bertanam kelapa sawit di lahan gambut antara lain : Postur pohon akan condong atau rubuh pada dikala usia produktif. Daun tanaman akan cepat menguning dan mengering. Kesulitan dalam pemanenan alasannya konstruksi tanah yang lemah. Jarak tanam kelapa sawit yang biasa diaplikasikan adalah 8 meter ke depan serta 9 meter ke samping dengan mata lima atau empat (8 x 9 x 5 atau 8 x 9 x 4). Kami sudah pernah berbagai tata cara menanam bibit kelapa sawit di lahan budidaya. Silakan Anda ikuti tutorial tersebut. Perawatan Proses perawatan kelapa sawit tidaklah terlalu susah. Bahkan jika boleh kami menyampaikan prosesnya jauh lebih gampang daripada merawat karet atau padi. Adapun proses perawatan kelapa sawit secara garis besar adalah selaku berikut : Pastikan area piringan higienis dari gulma. Piringan dibuat dalam jarak 1,5-2 meter dari pangkal batang pohon kelapa sawit. Proses pemupukan dapat dilaksanakan secara berkala dengan frekuensi 2-3 kali/tahun tergantung keperluan tumbuhan dan kondisi cuaca. Khusus untuk perkebunan kelapa sawit yang terletak di lahan gambut, Anda bisa membuat akses sebagai jalan masuk air. Perkebunan kelapa sawit mesti memiliki saluran khusus sebagai jalur untuk mengangkut hasil bikinan. Limbah pelepah yang dihasilkan dari perkebunan wajib diatur dengan baik agar tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Waktu pemupukan terhadap flora kelapa sawit yang paling baik dilaksanakan pada awal trend penghujan adalah antara September sampai Oktober untuk pemupukan pertama. Sedangkan proses pemupukan tahap kedua mampu dijalankan pada tamat ekspresi dominan penghujan sekitar Maret sampai April. Cara pemberian pupuk mampu dikerjakan dengan metode tebar atau sistem benam. Berikut ini aturannya : Sistem Jarak Tebar Usia 3 bulan-1,5 tahun dengan jarak 20-30 cm dari pangkal batang pohon. Usia 2-5 tahun dengan jarak 35-50 cm dari pangkal batang pohon. Usia 5,5-8 tahun dengan jarak 60-100 cm dari pangkal batang pohon. Usia 8,5-12 tahun dengan jarak 120-150 cm dari pangkal batang pohon. Usia 12 hingga remaja dengan jarak 150-240 cm dari pangkal batang pohon. Sistem Jarak Benam Proses pemupukan dengan metode jarak benam sangat baik diterapkan pada lahan yang berbukit dan cenderung datar. Sedangkan untuk lahan gambut dan lahan berpasir, tata cara ini kurang baik untuk diaplikasikan alasannya pupuk mudah tenggelam atau menjadi padat. Adapun tata caranya adalah selaku berikut : Buatlah lubang sebanyak 4-6 titik di sekeliling pohon. Masukkan pupuk seperlunya di lubang tersebut. Setelah pupuk dimasukkan, lubang ditutup kembali semoga pupuk cepat meresap dan tidak menguap. Dosis Pupuk Umur 3-8 tahun Urea : 500 gram/pohon/semester SP-36 : 750 gram/pohon/semester KCL : 750 gram/pohon/semester Kieserite : 300 gram/pohon/semester Umur 9-13 tahun Urea : 100 gram/pohon/semester SP-36 : 114 gram/pohon/semester KCL : 114 gram/pohon/semester Kieserite : 440 gram/pohon/semester Umur 14-20 tahun Urea : 125 gram/pohon/semester SP-36 : 100 gram/pohon/semester KCL : 100 gram/pohon/semester Kieserite : 390 gram/pohon/semester Umur 21-25 tahun Urea : 100 gram/pohon/semester SP-36 : 700 gram/pohon/semester KCL : 700 gram/pohon/semester Kieserite : 230 gram/pohon/semester Untuk menerima hasil pemupukan yang lebih baik, Anda bisa menyertakan pupuk NPK sebanyak 500 gram/tahun ke dalam dosis susunan dosis di atas. Khusus untuk tanaman yang belum menciptakan yakni tumbuhan yang masih berusia kurang dari 3 tahun, Anda bisa menggunakan takaran sebanyak 100-250 gram dari adonan dosis di atas yang diberikan sebanyak 3 kali/tahun dan ditambah 1 kali pemupukan tunggal.
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon