Minggu, 05 Juli 2020

Cara Menerima Kuman Nitrifikasi Atau Nitrosomonas

Bakteri nitrifikasi atau nitrosomonas yaitu bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia. Proses ini berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok basil ini mempunyai sifat kemolitotrof alasannya memakai senyawa nitrogen anorganik dalam siklus hidupnya. Sistem metabolisme senyawa nitrogen tersebut memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya. Senyawa ini lantas diikat di dalam siklus calvin. Pada lazimnya , kuman nitrifikasi bersifat tidak bisa bergerak (nonmotil). Bakteri ini condong akan melekat di permukaan benda-benda di sekelilingnya. Bakteri ini berkembang biak dengan cara membelah diri tetapi tidak dapat membentuk spora. Sedangkan proses nitrifikasi sendiri berjalan dalam dua tahap besar yang masing-masing dijalankan oleh golongan organisme yang berlainan. Adapun kalangan organisme yang dimaksud yakni selaku berikut : Nitritasi yakni proses oksidasi amonia menjadi nitrit yang dikerjakan oleh kalangan basil Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Nitratasi adalah proses oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat yang dilakukan oleh kalangan basil Nitrobacter. Di dalam dunia pertanian, nitrifikasi merupakan proses yang sangat menguntungkan alasannya adalah menciptakan nitrat yang sungguh dibutuhkan oleh tumbuhan . Nitrosomonas dan Nitrobacter ialah terminologi dari bakteri Lithotrophic. Bakteri-basil ini memerlukan oksigen dan makanan untuk mampu bertahan hidup dan membangun koloni di media. Kedua jenis basil ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam replikasi. Dibutuhkan waktu sekitar 8 jam di air tawar atau 24 jam di air maritim untuk kuman ini bereplika. Cara yang termudah untuk mendapatkan bakteri nitrifikasi atau nitrobakter adalah menggali lapisan tanah di bawah sangkar ayam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm dari permukaan tanah. Tanah yang mengandung banyak bakteri nitrifikasi atau nitrobakter memiliki ciri-ciri yaitu kondisinya tidak lembab serta tidak berbau amis. Selanjutnya Anda bisa mengambil tanah ini sebanyak 10-15 sendok makan saja. Alat dan materi yang perlu disiapkan : 1 stoples yang berwarna hitam 50 ml tetes tebu (molases) atau 5 sdm gula pasir Urin kelinci/sapi atau 1 sdm urea 1 liter air higienis 10-15 sdm tanah dari sangkar ayam Langkah-langkah pembuatan : Masukkan tetes tebu, urine kelinci/sapi, dan air ke dalam wadah. Lalu aduk sampai tercampur secara merata. Campuran di atas kemudian dimasukkan ke dalam stoples berwarna hitam dan tidak tembus cahaya. Tambahkan tanah yang sudah diambil dari sangkar ayam ke dalam stoples. Setelah itu, pasang kembali penutup stoples hingga tertutup rapat. Biarkan proses fermentasi berjalan di dalam stoples. Anda bisa mendiamkannya selama 7-10 hari. Ciri-ciri proses yang Anda lakukan sukses adalah tidak berbau bau, aromanya berbau apek, dan memiliki bacin yang menyengat seperti urea. Jika ingin pertanda lebih lanjut, Anda mampu meneteskan cairan ini di cuilan daging yang sudah berbau bau. Apabila dalam waktu 5-10 jam setelah diberi cairan ini, busuk pada penggalan daging tadi hilang, maka proses telah sukses.
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon