Perbandingan Di Kolam Terpal, Beton dan Tanah dapat dilihat dengan terperinci pada jenis wadah yang dipakai. Antara masing-masing wadah memiliki perbedaan mutu yang mencolok, sehingga menonjolkan masing-masing kelebihan. Ada laba dan kerugian mempunyai kolam tanah. Begitupula sebaliknya ada keunggulan dan kelemahan kolam beton yang membuatnya lebih digemari. Tapi kelebihan dan kekurangan budidaya ikan pada bak terpal juga perlu menjadi pertimbangan bagi kita untuk memilih jenis wadah yang tepat. Ada yang bilang semakin tinggi padat tebar maka diperlukan teknologi budidaya yang lebih baik. Begitu pun dengan wadah yang dipakai. Wadah penting untuk menunjang teknologi budidaya. Semakin tinggi padat tebar maka wadah yang digunakan mesti mampu menunjang keberlangsungan acara budidaya. Fungsi wadah mampu dikatakan cukup lekat dengan perubahan kualitas media budidaya. Berikut identifikasi jenis-jenis media budidaya . Perbandingan Kolam Terpal, Beton dan Tanah Kalau mau dibandingkan, bahu-membahu ada berbagai aspek yang menjadi tolak ukur. Tapi kita tidak akan mengulas semuanya. Cukup secara garis besar saja. Untuk perbedaan ini dengan gamblang mampu dilihat pada masing-masing kelebihan dan kekurangannnya. Sebagai berikut : 1. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Untuk Budidaya Wadah budiaya yang masih menggunakan tanah mempunyai beberapa keunggulan seperti ketersediaan pakan alami, ongkos pengadaan yang lebih murah, dan tanah mempunyai keberagaman organisme yang memungkinkan terjadinya penguraian secara alami. Untuk mempunyai kolam tanah membutuhkan biaya yang relatif murah. Pengadaan kolam dilaksanakan dengan menggali sesuai ukuran dengan pemberian alat dan mampu dikerjakan secara manual. Selain itu kolam tidak memerlukan material perhiasan, cuma tanah saja sehingga harganya lebih murah. Keberadaan organisme renik sebetulnya mempunyai fungsi alami dalam ekosistem. Karena diantaranya ada mikroorganisme pengurai yang memang berfungsi mengurai limbah dan kotoran. Selain itu ada juga banyak didapatkan pakan alami yang bisa dimanfaatkan oleh ikan. Sehingga bisa menekan biaya dan limbah balasan pakan produksi. Namun juga ada kelemahan dari bak tanah yang menjadi pertimbangan untuk menggunakannya. Yaitu : Kolam tanah cuma mendukung budidaya ikan dalam skala tradisional. Akibatnya ini memengaruhi pada penggunaan teknologi dalam budidaya yang dijalankan. Semakin tinggi tingkatan teknologi maka semakin tinggi padat tebar. Perlu kita pahami bahwa padat tebar ini berkaitan dengan pemanfaatan lahan. Padat tebar mampu diartikan berapa banyak ikan yang bisa dibudidayakan dalam setiap 1 meter kubik. Semakin tinggi maka kian efisien pemanfaatan lahannya. Sayangnya kolam tanah hanya mendukung budidaya dengan padat tebar rendah. Untuk budidaya ikan contohnya yang hanya menampung 6-10 ekor per meter kubik. Sedangkan untuk udang cuma sekitar 20 - 60 PL/ meter kubik. Jumlah tersebut menunjukan padat tebar yang rendah. Mungkin kita bisa membayangkan untuk menciptakan 1 ton udang berapa perkiraan luas lahan yang dibutuhkan. Selain itu namanya juga tanah, jika terkena air akan mengakibatkan lumpur. Hal ini yang menjadi kelemahan bak tanah, susah dijalankan pengangkatan kotoran di dasar (sipon). Oleh sebab itu tahapan persiapan bak tanah mesti dikerjakan dengan sebaik-baiknya. 2. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Beton Wadah beton atau juga diketahui dengan bak semi permanen mempunyai beberapa kelebihan yang menjadi pendapatbagi pembudidaya untuk menggunakannya. Beberapa kelebihan bak semi permanen diantaranya yakni wadah lebih kuat sehingga cenderung lebih kondusif dan abadi, air bebas atau minim lumpur, dan perawatan cukup gampang. Bahan yang dipakai dalam pembuatan kolam beton yakni campuran semen, pasir dan watu bata sehingga mengakibatkan konstruksi bak yang jauh lebih besar lengan berkuasa. Pastinya ini memiliki imbas yang baik bagi acara budidaya yang dilakukan. Contohnya seperti pada budidaya ikan bak air deras yang memakai kolam beton. Beton dipilih alasannya adalah dianggap jauh lebih kokoh untuk menahan arus air. Selain itu daya tahan yang kuat memungkinkan pemakaian dalam jangka waktu lama. Minimnya ongkos perawatan, resiko kebocoran sangat rendah, dan jangka waktu pemakaian yang sangat usang menjadi pertimbangan penggunaan kolam beton. Selain itu alasannya adalah tidak berbatasan eksklusif dengan tanah maka kolam akan terbebas dari lumpur, atau paling tidak keberadaan lumpur sangat rendah. Selama masa pemeliharaan ikan, perawatan cukup mudah dikerjakan. Anda bisa melaksanakan penyiponan untuk mencampakkan kotoran di dasar kolam. Berbeda bila kolam tanah yang merepotkan dilaksanakan sipon alasannya mempunyai dasar berlumpur. Namun meski mempunyai banyak sekali keunggulan bukan memiliki arti tidak ada nilai minusnya. Beberapa kekurangan penggunaan kolam beton yakni ongkos yang diperlukan lebih besar, bila terjadi kerusakan cenderung sukar diatasi atau membutuhkan biaya besar, sangat tidak fleksibel. Bahan untuk menciptakan set wadah budidaya semi permanen tidak murah, butuh biaya yang cukup mahal. Anda bisa menjumlah sendiri berapa ongkos pengeluaran untuk menciptakan kolam beton dengan bahan adonan semen, pasir, bata, rangka dan juga jangan lupakan sewa tanah jikalau anda menyewa lahan. Semua itu hatus menjadi perhitungan sejak permulaan. Bentuk wadah juga memengaruhi ongkos pengeluaran loh. Harga bak air deras dengan air hening tentu saja berlainan cukup jauh. Kaprikornus ingat pemafaatan kolam yang berlawanan-beda sehingga konstruksinya juga berlawanan, pastikan anda memakai materi terbaik dalam pembuatannya. Jika mutu kolam yang dihasilkan kurang baik maka resiko sebuah saat terjadi kebocoran kolam, atau adanya retaksangat berbahaya. Biaya yang mau diperlukan untuk menangani hal tersebut condong mahal. Tapi itu jikalau bak masih mampu diperbaiki. Bagaimana kalau kerusakan ters terjadi ? solusinya yakni mengganti dengan yang gres. Biaya akan lebih mahal !! Itulah resiko yang harus diamati dalam penggunaan bak beton. Biaya mahal dengan proposal jangka waktu pemakaian yang lebih lama memang dirasa cukup Tapi pengerjaan dan konstruksi yang sembrono mampu memiliki dampak buruk dikemudian hari. 3. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Terpal Wadah budidaya yang terbuat dari plastik ini cukup populer digunakan terutama bagi yang mempopulerkan budidaya ikan di lahan sempit. Pemanfaatan lahan sempit memang menjadi salah satu hal yang paling diunggulkan dari bak terpal. Kolam terpal banyak dipakai untuk acara budidaya yang melibatkan padat tebar tinggi. Mengapa demikian ? sama mirip sebelumnya, wadah terpal dianggap lebih gampang dilaksanakan pengontrolan alasannya adalah memang biasanya dibuat dalam ukuran relatif kecil. Beberapa keunggulan lainnya yang dimiliki oleh bak terpal adalah jauh lebih fleksibel dalam penggunaan, tidak dipengaruhi oleh kualitas tanah, bisa dijalankan dimana saja, terbebas dari lumpur, gampang dijalankan sipon, harga kolam relatif murah, dan jauh lebih mudah dijalankan pengontrolan. Tak heran budidaya intensif yang dikerjakan oleh masyarakat condong memakai kolam terpal. Seperti halnya cara beternak ikan lele bioflok yang memiliki produktifitas tinggi alasannya adalah mampu dapat menghilangkan beberapa faktor yang bisa menurunkan mutu air. Selain itu budidaya ikan secara komersil juga mulai beralih memakai bak terpal yang nyatanya jauh lebih unggul, mirip halnya dalam usaha budidaya ikan mas di kolam terpal . Sangat berlawanan dengan wadah tanah atau beton, penggunaan terpal selaku wadah mampu dikatakan sangat fleksibel. Sebab biasanya bak terpal dibuat dalam bentuk tidak permanen. Dalam artian bisa saja dipindahkan kalau terjadi hal yang tidak diharapkan. Namun fleksibel di sini lebih mengarah pada lokasi yang bisa dijalankan di mana saja asalkan ada air, aa cukup lahan. Tak heran budidaya kolam terpal bahkan bisa dijalankan di pekarangan rumah, di lahan sempit dan di area perkotaan sekalipun. Konsep bak terpal banyak digunakan pada budidaya padat tebar tinggi mirip metode bioflok sebab gampang dilaksanakan pengontrolan. Walau dilaksanakan dengan padat tebar tinggi nyatanya budidaya ikan tetap dilakukan dengan sungguh praktis dan mudah. Inilah nilai plus kolam terpal. Untuk membuat kolam terpal cukup memesan kolamnya saja. Dan ada banyak yang menjual set bak ini lengkap dengan terusan pembuangannya. Cara pembuatannya juga sungguh gampang dijalankan. Tidak perlu dilakukan berhari-hari hanya untuk sekadar menciptakan kolam terpal ini. Perlu diingat anda tidak perlu repot-repot berkeliling bak yang ukurannya luas alasannya kolam terpal biasanya banyak tersedia dalam ukuran kecil seperti 2x2, 3x3, 4x4 dan beberapa ukuran lainnya. Ukuran yang kecil relatif mudah untuk pembudidaya untuk memperhatikan pertumbuhan dan pertumbuhan biota. Tapi untuk kekurangannya adalah jangka waktu pemakaian bak yang cukup singkat. Jika itu memakai bak dengan materi yang bermutu mampu bertahan sekitar 5 tahunan. Namun itu tidak dilema mengenang ongkos per kolam yang jauh lebih murah. Selain itu bantu-membantu wadah kolam rentan terhadap materi yang memiliki permukaan tajam. Jangan hingga terkena ukiran yang menjadikan kolam mengalami sobekan atau bocor. Jika demikian mesti mengganti dengan terpal gres. Sumber https://belajarmembudidayaikan.blogspot.com
pop
Home
Wadah Budidaya
Perbandingan Di Kolam Terpal, Beton Dan Tanah Dari Sisi Keunggulan Dan
Kekurangan
Rabu, 08 Juli 2020
Perbandingan Di Kolam Terpal, Beton Dan Tanah Dari Sisi Keunggulan Dan Kekurangan
Diterbitkan Juli 08, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon