Selasa, 21 Juli 2020

Tanda-Tanda Serangan Ganoderma Pada

Serangan ganoderma pada kelapa sawit mampu menyebabkan penyakit bacin pangkal batang atau BSR (Basal Stem Rot). Ini termasuk salah satu penyakit kelapa sawit yang paling serius, terutama di Indonesia dan Malaysia. Jamur ganoderma sendiri bergotong-royong tanaman jarum atau palem-paleman dan beberapa di antaranya merupakan jamur pembusuk kayu. Sebagian dari jamur tersebut bersifat patogen dan kerap menyerang tanaman tahunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain kelapa sawit, ganoderma juga sering melaksanakan serangan pada karet, teh, kakao, betelnut, akasia, makademia, anggur, dan pir. Penyakit anyir pangkal batang pada mulanya dianggap tidak terlampau penting secara irit. Namun sehabis kelapa sawit menjadi tumbuhan perkebunan unggulan, BSR mulai dipandang selaku penyakit yang sungguh serius. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut tidak cuma menyerang flora-tumbuhan yang telah berusia tua di atas 25 tahun, tetapi juga pohon kelapa sawit muda dalam masa produktif yang umurnya sekitar 10-15 tahun. Bahkan gres-gres ini juga ada laporan yang menyebutkan serangan ganoderma pada kelapa sawit usia 4-5 tahun, khususnya di areal replanting bekas lahan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit yang terletak di kawasan pesisir pinggir pantai lebih rentan terkena serangan ganoderma. Selain itu, kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut pun perlu berhati-hati kepada serangan jamur ini alasannya adalah serangannya kerap terjadi pada flora muda secara cepat dan intensif. Sedangkan serangan penyakit BSR di lahan pedalaman masih relatif rendah. Mula-mula jamur saprofit ini berkembang subur pada bagian tanggul atau batang kelapa sawit yang telah ditebang dan ditinggalkan di lahan. Kemudian usang-kelamaan jamur ganoderma tadi menyerang tanaman kelapa sawit lain yang masih tumbuh. Serangan penyakit busuk pangkal batang pada tumbuhan kelapa sawit muda bisa dimengerti melalui ciri-ciri seperti daunnya menguning pada satu segi atau timbul bintik-bintik kuning dari daun yang lebih pendek kemudian disertai nekrosis. Biasanya pada daun yang gres membuka, daun tersebut terlihat lebih pendek ketimbang daun wajar kemudian mengalami klorosis atau nekrosis. Seiring dengan berkembangnya jamur ganoderma penyebab penyakit tersebut, keseluruhan bab tanaman menjadi pucat, tingkat pertumbuhannya melambat, serta daun tombak yang tersisa tidak mampu membuka. Gejala yang sama juga kerap muncul pada tumbuhan kelapa sawit akil balig cukup akal, di mana beberapa daun tombaknya tidak terbuka dan warna kanopi daunnya pun terlihat pucat kemudian mati. Nekrosis biasanya terjadi mulai dari daun yang paling tua kemudian merambat ke atas menuju mahkota daun. Selanjutnya tanaman pun mati yang ditandai dengan terkulainya daun pada ujung pelepah/batang atau mengalami patah tulang di beberapa titik sepanjang malai dan menggantung ke bawah. Serangan ganoderma dapat mematikan tanaman kelapa sawit cukup umur pada 2-3 tahun kemudian dan tanaman muda pada 6-24 bulan kemudian. Jika serangan ganoderma terus diamati, maka biasanya didapatkan lebih dari satu setengah bab jaringan batang bawah mati diserang oleh jamur tersebut. Jaringan tersebut tampak anyir dan kering. Penampang yang terkena berwarna cokelat terang dengan warna gelap tidak beraturan yang dikelilingi warna kuning di luarnya. Zona kuning ini mampu didapatkan di antara kawasan perbatasan antara jaringan yang sehat dan sakit. Zona yang gelap merupakan reaksi bisul, sedangkan zona kuning ialah prosedur pertahanan diri kelapa sawit kepada serangan abses. Sementara itu, akar tanaman kelapa sawit yang terkena penyakit wangi pangkal batang akibat serangan ganoderma tampak sungguh ringkih. Jaringan internal di dalam akar tersebut mengering kemudian usang-kelamaan menjadi tepung. Sedangkan jaringan korteks pada akar tadi berwarna cokelat serta gampang hancur. Bagian stele akar pun mengalami pergantian warna menjadi hitam. Pada akar tua yang terinfeksi, rupa jamur ganoderma terlihat menyerupai lapisan putih mirip tikar, terutama pada permukaan bab dalam eksodermis. Kemunculan basidiomata merupakan tanda yang paling akurat dari penyakit BSR. Basidiomata ganoderma/sporofora bisa meningkat sebelum tanda-tanda awal serangan pada daun timbul atau setelahnya. Basidiomata ini lazimnya tumbuh di pangkal batang kelapa sawit. Kemunculan basidiomata dipengaruhi oleh lama waktu pembusukan dari bab dalam batang ke area pinggiran. Pada awalnya, ukuran basidiomata ini sangat kecil kemudian tumbuh membengkak seiring dengan kemajuan jaringan jamur. Permukaan bagian atas basidiomata biasanya berwarna cokelat jelas hingga cokelat gelap dan agak mengkilap. Di bawah permukaan tersebut tampak warna keputih-putihan yang dipenuhi pori-pori berukuran kecil. Kebanyakan posisi basidiomata ini saling berdekatan satu sama lain serta tumpang tindih membentuk ukuran yang lebih besar dan berstruktur. Adanya basidiomata bisa menjadi petunjuk utama dalam mencari sentra penyakit di dalam batang kelapa sawit.
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon