Ingin tahu teknik pengendalian gulma rumput teki yang paling ampuh? Suku teki-tekian diklasifikasikan selaku famili Cyperaceae. Karakteristiknya yaitu bentuk penampang lintang batangnya segitiga membulat dan tidak memiliki rongga, daunnya berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki daun pengecap, serta tidak berkembang secara bersembunyi. Contoh rumput teki antara lain Cyperus rotundus, Cyperus kyllinga, dan Scirpus moritimus. Rumput teki-tekian mempunyai tingkat pertumbuhan yang sungguh cepat. Gulma ini bisa memproduksi makanannya dalam waktu yang relatif singkat melalui proses fotosintesis yang efektif. Umbi teki juga bisa hidup selama berbulan-bulan walaupun telah tidak dilengkapi dengan batang. Oleh karena itu, pengendalian rumput teki yang efektif tidak cuma ditujukan pada tumbuhan dan akarnya saja, tetapi juga mesti memberantas umbi teki sekaligus. Pengendalian rumput teki bisa dilaksanakan secara biologis, mekanis, dan kimiawi. Pengendalian secara Biologis Pada dasarnya, prinsip kerja mengontrol gulma secara biologis dijalankan dengan memanfaatkan biro pengendali berbentukorganisme. Yap, makhluk hidup yang dapat menyerang rumput teki namun tidak merusak pohon kelapa sawit dikondisikan sedemikian rupa supaya mau tinggal dan berkembang biak di lingkungan perkebunan. Jadi area kebun harus dibuat aman dan nyaman bagi distributor pengendali tersebut. Meskipun teorinya sederhananya, namun praktiknya cukup rumit. Permasalah paling besar ialah mengontrol penyebaran organisme, memastikan tidak ada predator dari agen pengendali, dan menentukan keamanannya khususnya bagi insan. Akan namun kalau sistem pengendalian secara biologis ini mampu terwujud, bukan mustahil teknik tersebut akan menjadi cara yang terbaik. Pengendalian secara Mekanis Pengendalian kemajuan rumput teki secara mekanis mempunyai arti menciptakan kehidupannya terusik menggunakan peralatan. Hal ini meliputi upaya-upaya untuk mencabut dan membabat tanaman gulma sehingga area perkebunan menjadi higienis. Upaya pembuatan tanah dengan mencangkulnya juga bisa mematikan rumput teki sekaligus memperbaiki mutu dan struktur tanah. Di beberapa tempat dengan teknologi pertanian yang belum berkembang, petani lokal biasanya mengatur perkembangan rumput teki dengan menginjak-injaknya atau menyiramnya memakai air panas. Ada pula yang menutupi bidang tanah di perkebunan memakai mulsa sehingga intensitas cahaya yang sampai ke tanah akan berkurang. Kendati pelaksanaannya cukup mudah, tetapi upaya pengendalian gulma secara mekanis ini terbilang kurang efektif dan efisien mengingat keperluan tenaga kerjanya yang banyak dan flora gulma bakal muncul kembali dalam waktu yang relatif singkat. Pengendalian secara Kimiawi Secara kimiawi, pengendalian rumput teki dijalankan dengan menggunakan materi-bahan kimia tertentu. Bahan yang paling sering diterapkan tidak lain ialah herbisida. Pada jumlah tertentu, herbisida ampuh sekali memberantas rumput teki sampai ke umbi-umbinya. Herbisida dapat diaplikasikan ke area ladang kelapa sawit pada ketika proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pasca panen. Metode penerapannya mampu dikerjakan dengan teknik perlakuan merata, teknik perlakuan jalur, teknik perlakuan setempat, dan teknik penyemprotan terarah. Pengendalian rumput teki secara kimiawi memakai herbisida memiliki kelebihan-kelebihan di antaranya pelaksanaannya gampang, balasannya cepat terlihat, kebutuhan pekerjanya sedikit, dan formulasinya bisa diadaptasi dengan kebutuhan. Sayangnya tata cara ini juga bisa mengakibatkan dampak negatif antara lain pencemaran lingkungan, kesannya besar bila salah menggunakannya, dan sulit mendapatkan herbisida di kawasan. Sumber https://klpswt.blogspot.com
pop
Jumat, 21 Agustus 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon