Kelapa sawit memiliki akar yang berjenis serabut. Sistem perakaran ini berfungsi untuk menyerap unsur hara yang terkandung di dalam tanah dan sebagai media respirasi tumbuhan. Adanya akar juga berguna selaku penyangga batang sehingga mampu tumbuh secara tegak ke atas. Akar kelapa sawit mempunyai ujung yang runcing, tidak berbuku, dan berkelir putih kekuningan. Sistem perakaran yang dimiliki kelapa sawit sangatlah berpengaruh. Akar tersebut tumbuh ke arah bawah dan samping membentuk beberapa percabangan mirip akar primer, akar sekunder, akar tertier, dan akar kwarter. Akar primer berdiameter 5-10 mm yang berkembang dari pangkal batang kemudian menyebar ke dalam tanah dan ke samping membentuk akar sekunder. Akar sekunder mempunyai diameter 2-4 mm yang tumbuh sejajar dengan permukaan air tanah serta membentuk akar tertier. Akar tertier berdiameter 0,7-1,2 mm, kemudian membentuk akar kwarter yang berskala 0,1-0,3 mm. Akar tertier dan akar kwarter mempunyai bulu-bulu halus yang tertutup tudung akar dan tumbuh menuju ke lapisan tanah atas untuk mencari zat hara. Selain akar-akar di atas, akar kelapa sawit juga dilengkapi dengan akar napas. Akar tersebut keluar di atas permukaan tanah dan di dalam air tanah. Penyebaran akar napas ini biasanya terpusat pada area tanah lapisan atas. Bagian perakaran kelapa sawit yang posisinya paling dekat dengan permukaan tanah yakni akar tertier dan akar kwarter. Struktur keduanya disempurnakan oleh bulu-bulu halus yang menjadikannya lebih efektif dalam mengambil air, udara, dan zat hara dari dalam tanah. Kebanyakan akar ini ditemukan pada jarak 2-2,5 m dari batang. Kondisi tanahnya yang lembab dan remah memungkinkan kedua lokasi ini paling ideal untuk ditaburi pupuk. Bagian Akar Kali pertama akar sawit tumbuh dari biji yang sudah mengalami proses perkecambahan. Akar muda (radikula) ini mampu berkembang dengan panjang hingga meraih 15 cm dan mampu bertahan sampai 6 bulan. kemudian dari radikula tersebut akan timbul akar percabangan yang berperan untuk mecari air dan mineral. Setelah tumbuh cukup remaja, radikula akan berubah menjadi akar primer yang muncul dari bagian bawah batang. Seiring berjalannya waktu, akar primer ini akan terus mengalami pertumbuhan hingga membentuk cabang yang disebut akar sekunder. Dari akar sekunder inilah lantas tumbuh dua percabangan akar kembali ialah akar tertier dan akar kwarter yang mampu menjalar hingga 2-2,5 m bahkan 6 m dari pangkal pokok flora. Dari keseluruhan sistem perakaran sawit, akar tertier dan akar kwarter ialah bab akar yang paling aktif mancari air dan komponen hara. Proses Perakaran Pada ketika akar sawit ditanamkan di dalam tanah, sel yang berada di lapisan permukaan tudung akar akan terlepas dan digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh maristem apical yang terletak di ujung dan tudung akar. Kecenderungan dari maristem apical ini adalah senantiasa membelah diri untuk menghasilkan sel-sel gres. Kemudian sel-sel tersebut akan memanjang di bagian belakang maristem apical, di mana area kawasan sel memanjang dinamakan dengan zona perpanjangan sel. Di dalam zona ini terdapat zona diferensiaisi sel yakni area perkembangan sel-sel menjadi banyak sekali jaringan tanaman yang permanen mirip xylem dan floem. Sel-sel yang berada di lapisan terluar akar kelapa sawit disebut epidermis. Sedangkan epidermis yang memiliki bulu-bulu akar dikenal selaku lapisan piliferous. Kebanyakan bulu-bulu akar ini ada di area sebelah belakang zona perpanjangan sel. Kegunaannya yaitu selaku medi absorbsi air dan garam mineral. Bulu-bulu akar yangsudah menua ini selanjutnya akan berganti wujud menjadi jaringan penyusun flora yang bersifat permanen. Sumber https://klpswt.blogspot.com
pop
Sabtu, 15 Agustus 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon