Minggu, 16 Agustus 2020

Penanganan Pasca Panen

Apa saja pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan dalam penanganan pasca panen kelapa sawit? Kelapa sawit ialah tumbuhan yang tergolong keluarga Arecaceae dan ialah sumber minyak nabati yang penting. Oleh sebab itu, tidak sedikit para petani yang menentukan membudidaykan flora berjulukan latin Elaeis guineensis Jacq ini. Bahkan Indonesia sendiri tercatat selaku negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia karena bisa memproduksi lebih dari 31 juta ton per tahun. Pohon kelapa sawit mulai menciptakan bunga pada saat umurnya sudah meraih 2-3 tahun. Dalam abad waktu 5-6 bulan semenjak proses penyerbukan, bunga sawit tersebut bakal berubah menjadi buah matang yang ditandai dari warna kulitnya merah kejinggaan. Buah yang terlalu matang secara otomatis akan terjatuh dari tangkainya. Peristiwa ini dinamakan membrondol. Pemanenan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit biasanya didasarkan pada patokan seberapa banyak buah yang membrondol. Setelah pemanenan TBS dikerjakan, proses selanjutnya yaitu mengangkut buah-buah kelapa sawit ini ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) dan PKS (Pabrik ) serta mengolahnya menjadi minyak kelapa sawit. Pengangkutan TBS ke TPH dan PKS Pada dasarnya, proses pengangkutan dilakukan dengan memindahkan TBS kelapa sawit dari lahan ke TPH untuk diperiksa dan dipilah-pilih. Kemudian TBS tersebut kembali dimuat menuju ke PKS untuk memasuki tahap pembuatan menjadi minyak sawit. Alat transportasi yang biasa digunakan untuk mengangkut TBS tersebut bisa berbentuktruk maupun lori. Pertama, penyortiran dijalankan dengan memisah-misahkan antara buah yang masih terpasang di tandannya dan buah yang telah terlepas. Kedua, hasil penyortiran tadi kemudian diantarkan ke TPH untuk dikelompokkan masing-masing 5-10 TBS per baris. Ketiga, TBS tersebut harus segera diangkut ke PKS dan dimasak optimal dalam waktu 8 jam sehabis dipetik untuk mencegah terbentuknya asam lemak bebas/free fat acid (ffa) dalam kadar yang cukup tinggi. Di pabrik, TBS ini akan diproses sedemikian rupa sampai berubah wujud menjadi minyak kelapa sawit yang siap pakai. Pengolahan TBS Menjadi Minyak Sawit Pengolahan TBS kelapa sawit yang telah dipanen paling lambat dilaksanakan dalam waktu 8 jam sehabis pemetikan. Semakin lama TBS tersebut disimpan, semakin banyak pula kandungan asam lemak bebas di dalamnya sehingga kualitasnya pun bakal menurun. Proses pengolahan sepenuhnya dijalankan di dalam pabrik dan diawasi oleh beberapa mandor pabrik dan dikontrol oleh seorang manager pabrik kelapa sawit . Tahap-tahapnya meliputi perebusan TBS, perontokkan buah, pelumatan buah, pengempaan minyak, dan pemurnian minyak. Mula-mula TBS kelapa sawit yang sudah diterima akan secepatnya dipindahkan ke sterilizer untuk direbus selama 50-60 menit memakai air bertekanan 2,5-3 atm dan suhu 130 °C. Proses berikutnya, buah sawit dipisahkan dari tandannya dengan memakai derma mesin thresher. Buah-buah sawit selanjutnya dibawa ke mesin pelumatan, sedangkan tandan kosongnya dimanfaatkan selaku materi bakar atau pupuk kompos. Pada tahap pelumatan, buah-buah kelapa sawit diiris dan dicacah memakai mesin steam jacket bersuhu 85-90 °C yang dilengkapi pisau berputar. Kemudian hasil pelumatan ini akan melewati proses pengempaan untuk mengeluarkan minyak sawit. Pengerjaan tahap ini dilakukan dengan menekan dan memeras pulp sedemikian rupa mempergunakan temperatur 95 °C. Metode ekstraksi minyak kelapa sawit lainnya adalah dengan sentrifugasi, bahan pelarut, dan tekanan hidrolis. Minyak kelapa sawit yang diperoleh dari rangkaian proses di atas biasanya masih dalam keadaan yang kotor dan mengandung 40-45% air. Maka dari itu, minyak tersebut harus melalui tahapan pemurnian terlebih dahulu sehingga mutunya manis. Agar lebih lengkap dan detail, proses pemurnian minyak kelapa sawit ini akan kami uraikan secara rinci pada postingan mendatang. Ditunggu saja ya!
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon