Rabu, 29 April 2020

5 Kesalahan Merawat Aglaonema Ini, Harus Anda Hindari Kalau Mau Subur Dan Menawan

  Apakah Anda pernah melakukan setidaknya 1 dari 5 kesalahan merawat aglaonema ini? Jika iya, secepatnya tinggalkan. Sebab, sayang sekali aglaonema yang indah itu dan Anda beli dengan harga mahal-mahal, tapi ketika berkembang di rumah, tak seindah lagi yang Anda inginkan. Aglaonema Red Kochin Aglaonema, Tanaman hias sedang 'naik daun' Tahun 2020, tumbuhan hias aglaonema sepertinya sedang naik daun. Berbagai jenis aglaonema laku keras di pasaran ‘kolam pisang goreng di isu terkini hujan.’ Karena memang manis dipandang dan posisinya makin terkenal, bukan hanya ‘senior,’ pecinta tumbuhan hias pemula pun melirik dan menjadi pembeli terbanyak aglaonema. Indahnya aglaonema di garden Pada suatu waktu di sore hari, aku jalan-jalan untuk “cuci mata” ke garden atau tempat pemasaran tumbuhan hias. Di sana, terlihat   lumayan banyak orang, biasanya ibu-ibu dan ada juga beberapa orang kaum bapak, yang matanya tertuju pada sri rezeki (julukan aglaonema) yang indah sebab terawat dengan baik. Ada aneka macam macam jenis aglaonema yang menarik perhatian atau minat pembeli, contohnya suksom jaipong, red kochin, lotus delight, red anjamani dan beberapa macam lainnya. Jenis aglaonema tersebut memang ‘berkelas’ karena penampilannya yang sungguh indah. Warna warni dan motif daunnya, sangat sangat mengagumkan. Rata-rata, mereka tidak pulang dengan ‘tangan kosong.’ Setelah memilah dan memilih yang terindah dan harganya cocok setelah tawar-menawar, sekurang-kurangnya1 tanaman bagus aglonema mereka beli dan bawa pulang untuk ditanam di rumah. Untuk melengkapi, mereka juga beli pupuk sangkar, sekam padi, tanah, atau yang lain untuk media tanam aglaonema. Tidak ketinggalan, ada juga yang beli pupuk untuk antisipasi merawat aglaonema nantinya. Kesalahan merawat, aglaonema mampu sekarat Sayangnya, tidak semua orang pintar dalam mengurus aglonema. Cukup banyak yang salah merawat aglaonema. Kesalahan memelihara aglaonema mampu jadi bukan disengaja, mungkin sebab minimnya pengetahuan, terutama pengetahuan wacana diam-diam hidup flora hias aglaonema. Lihatlah akibat kekeliruan merawat, sehabis menanam ke dalam pot, tak sedikit yang kecewa terhadap perkembangan dan pertumbuhan flora hias aglaonema. Karena salah ‘contoh asuh’ alias kurang sempurna merawat, aglaonema pun bisa jadi sekarat. Keindahan daun-daun aglaonema secara perlahan-lahan mulai karam, lenyap, dan hilang di depan mata. Warna daun bisa jadi pudar, tak berkilau, menguning, layu, dan bisa jadi mati karena kesalahan memelihara aglaonema. Beberapa kesalahan merawat aglaonema yang sering dijalankan oleh para pecinta tumbuhan hias pemula, misalnya menyiram setiap hari, meletakkan pada tempat terbuka dengan intensitas sinar matahari yang tinggi, dan lain-lain. 5 Kesalahan Merawat Aglaonema, apa saja? Setidaknya, ada 5 kesalahan yang sering dijalankan, khususnya oleh pemula, dalam merawat aglaonema. Yuk simak kesalahan apa saja dan bagaimana solusinya agar aglonema dapat berkembang subur dan tampil menarik. 1. Menyiram aglaonema setiap hari Seperti flora atau makhluk hidup lainnya, aglaonema juga memerlukan air untuk dapat berkembang dan meningkat . Dengan adanya air, suplai nutrisi ke seluruh jaringan aglaonema menjadi tanpa gangguan, metabolisme berlangsung baik, dan lainnya. Tapi perlu dicatat, aglaonema tidak menggemari banyak air. Terlalu sering menyiram aglaonema, terlebih setiap hari dengan air yang berlebihan, merupakan cara yang salah dalam merawat aglaonema. Sebab, media tanam yang selalu basah, apalagi tergenang, tumbuhan aglaonema berpotensi amis akar dan layu. Karena itu, atur waktu penyiraman, misalnya 3-4 hari sekali atau sesuaikan dengan kelembaban media tanam. Sebaliknya, jangan pula membiarkannya kehausan. Jaga dengan baik kelembaban media tanam jangan sampai kering. 2. Meletakkan aglaonema di bawah sinar matahari pribadi Kesalahan merawat aglaonema yang kedua adalah meletakkan aglaonema pada area yang terkena sinar matahari langsung, dengan intensitas yang tinggi dari pagi hingga sore hari. Tujuannya bagus, agar aglaonema mendapatkan cahaya, sehingga fotosintesa berjalan dengan baik. Akan namun, terkena sinar matahari eksklusif, akan menciptakan flora aglaonema terganggu, daunnya terbakar, tumbuh kerdil, susah berkembang, dan tentu saja keindahan warnanya hilang. Karena itu, letakkan pada kawasan yang menerima sinar matahari tidak eksklusif, seperti di bawah pohon yang rindang dan sejenisnya.  3. Memupuk dengan pupuk sangkar yang belum matang tepat Ketidakpahaman dengan pupuk sangkar, seringkali membuat pemula memperbesar pupuk sangkar belum matang, baik ketika menciptakan media tanam, maupun ketika menambah pupuk susulan, ke dalam media berkembang aglaonema. Pupuk kandang yang belum matang masih mirip sekali dengan kotoran ternak segar (kotoran sapi atau kerbau), seperti busuk dan warnanya. Meskipun telah diaduk dengan sekam padi, tetap belum terurai sempurna. Pupuk sangkar yang belum matang, mengandung materi organik tinggi dan zat beracun. Penambahan pupuk ini, bisa memiliki efek jelek kepada kemajuan aglaonema. Ini akhirnya bila Anda tambah pupuk sangkar yang belum matang tepat. Pupuk kandang yang belum terdekomposisi tepat, dikala ditambah ke dalam media tanam, maka akan meningkat nematoda atau cacing cacing kecil dalam media tanam, yang dapat menghancurkan jaringan akar aglaonema, suhu media tanam meningkat, dan peresapan bagian hara pun terusik.  Solusinya apa?, Gunakanlah pupuk sangkar yang sudah matang sempurna dengan ciri-cirinya remah, bentuk dan warna menyerupai tanah, dan tidak berbau bau. Pupuk sangkar yang seperti ini (sudah matang sempurna) sudah mengalami proses dekomposisi yang berlangsung cukup usang, 3-6 bulan lamanya. Atau, kalau ingin lebih aman dan aglaonema berkembang bagus, Anda mampu juga gunakan pupuk kompos yang banyak dipasarkan dan berlabel serta ada izin produksinya. Atau, usahakan menciptakan kompos sendiri dari daun kering atau sampah jika memang menggemari tanaman, utamanya tanaman hias. BACA Juga : Cara Cerdas Membuat Kompos dari Sampah Daun-daunan Berkualitas Tinggi 4. Terlalu sering mengubah pot aglaonema Saya dan mungkin juga Anda, sungguh menyukai tampilan pot aglaonema yang elok dan bergaya. Karena itu, tidak perlu heran jikalau ahad ini terlihat warna pot hitam dan polos, ahad depan sudah berganti dengan pot putih dengan sedikit motif, dan mungkin bulan depan model yang lain.  Taukah Anda? Rupanya, terlalu sering mengganti pot, tidak elok untuk perkembangan aglaonema. Meskipun maksudnya biar tampil lebih menarik atau lebih bergaya, tetapi tetap saja itu cara salah merawat aglaonema. Sebab, dengan seringnya gonta-ganti pot, aglaonema mampu stres dan dapat mengusik dan menghancurkan perakarannya. Dengan terganggunya akar, maka aglaonema yang Anda tanam akan susah tumbuh dan meningkat . Karena itu, sebelum Anda menanam aglaonema ke dalam pot, tentukan pot yang Anda pilih sudah sesuai dengan versi dan ukurannya. Jika pun ingin ganti pot, tunggu pertumbuhannya hingga rentang waktu 6 bulan sampai 1 tahun. Kalau ganti pot terus, kapan berkembang dan beranak-pinak? 5. Tidak menggunakan pelindung aglaonema Pelindung untuk aglaonema Pernahkah Anda melihat atau menjumpai tanaman bagus aglaonema ditaruh di sudut ruangan selaku tumbuhan indoor? Ini memberikan, aglaonema butuh kawasan berkembang yang terlindungi dari hujan deras, angin, dan sinar matahari pribadi serta gangguan binatang yang mungkin terjadi. Maka, ketika Anda menanam aglaonema dalam pot, dan menaruh aglonema pada kawasan terbuka, tanpa pelindung, merupakan cara yang kurang tepat dalam memelihara aglaonema. Bahkan, ini paling fatal atau tinggi resikonya. Yang namanya pelindung tidak hanya bab atasnya saja, tetapi sekelilingnya juga mesti ada pelindung semoga terhindar dari tiupan angin kecang dan terhindar dari  gangguan hewan piaraan seperti dipatuk/dicotok sama ayam, belibis, dan lainnya. Aglaonema tanpa pelindung atau naungan, memiliki potensi akan sering diguyur hujan deras dan diterpa topan.  Kalau itu sempat terjadi, maka batang aglaonema menjadi amis, mungkin patah, dan daunnya rusak.  Solusinya, jikalau mau aglonema yang Anda tanam tetap tumbuh subur dan terlihat manis, gunakan naungan, baik bab atasnya maupun di sekelilingnya. Untuk materi pelindung, mampu berupa paranet atau materi yang lain yang dapat melindungi aglaonema dari hujan deras, angin puting-beliung, dan teriknya sinar matahari. Itulah 5 kesalahan merawat aglaonema. Kesalahan ini perlu ditinggalkan dan lakukan cara merawat aglaonema yang bagus dan benar agar aglonema dapat berkembang subur, berkembang dengan baik, dan warna daunnya indah mempesona. Baca Juga : Merawat Aglaonema? Lakukan 8 Cara Ini biar Indah dan Menawan Tip Tip menanam aglaonema semoga cepat beranak Jangan menanam aglaonema terlalu dalam. Sebab, bila terlalu dalam tertanam akar dan batangnya, maka sukar untuk tumbuh anakannya. Bila perlu, gunakan media tanam yang minim saja, contohnya setengah pot saja.
Sumber https://pupuklahan.blogspot.com


EmoticonEmoticon