Rabu, 29 April 2020

Materi Administrasi Lengkap

A.     Pengertian Manajemen (Allen, 1962, p. 5) Mengatakan bahwa “administrasi ialah sebuah djenis pekerdjaan  chusus jang menghendaki ichtisar mental dan fisik jang dibutuhkan untuk memimpin, merentjanakan, menjusun, mengawasi serta meneliti”. (Ivancevich, 1992, p. 110) Menjelaskan :  Management will be defined as the application of planning, organizing, staffing, directing, and controlling functions in the most efficient manner possible to accomplish objektives. “Manajemen dapat di definisikan selaku penggunaan penyusunan rencana, pengorganisasian, pembuatan, pengarahan, dan fungsi pengendalian dalam cara yang paling efisien untuk mencapai target” (Prof. Dr. H. Makmur, 2009, p. 6) Menerangkan bahwa pandangan menurut Malayu S.P Hasibuan, 1995 perihal “ Manajemen yakni ilmu dan seni untuk mengendalikan proses pemanfaatan sumber daya insan dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu” (Burrow, 1984, p. 470) Said  “Management is process of accomplishing the goals of an organization through the effective use of people and other resources. Other resources include money, buildings, equipment, and materials. Studies of all types of managers have shown that their activities can be grouped within four functions : (1) Planning, (2) Organizing, (3) Leading, (4) Controlling”. (Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, 2012, p. 17) mengatakan bahwa menurut Ordway Tead “Management is the process and agency which direct and guides the operations of an organization in the realizing of estabilished aims” “Manajemen ialah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan sebuah organisasi dalam meraih tujuan yang telah ditetapkan”. Kesimpulan : Manajemen yakni suatu proses atau acara yang dimulai dari penyusunan rencana, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain. B.      Prinsip-Prinsip Manajemen (John R. Schermerhorn, 1996, p. 33) mengatakan bahwa Menurut Frederick W Taylor dalam bukunya The Principles Of Scientific Management tahun 1911Prinsip-prinsip Manajemen dibagi ke dalam empat kalangan : 1.       Mengembangkan sebuah ‘ilmu’ untuk setiap pekerjaan, tergolong pedoman dalam bergerak, melakukan standarisasi pekerjaan serta menerapkannya, dan membuat kondisi kerja yang pantas. 2.       Memilih karyawan secara cermat sehingga terdapat kesesuaian antara kemampuan dan pekerjaan. 3.       Melatih karyawan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan dan menawarkan insentif kepada mereka sehingga bersedia melakukan pekerjaan yang sudah diilmiahkan tersebut. 4.       Membantu para karyawan tersebut dengan cara merencanakan pekerjaan mereka serta mengusahakan biar cara-cara yang telah ditentukan selalu diterapkan dalam pekerjaan. (Dr. Wilson Bangun, 2008, p. 18)Menjelaskan bahwa Robert Owen (1771-1858) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen ialah : 1.       Pengurangan jam kerja karyawan 2.       Menyediakan kuliner bagi karyawan di pabrik 3.       Mendirikan toko yang memasarkan keperluan karyawan dengan harga sesuai 4.       Meningkatkan usia kerja minimum 5.       Menyediakan akomodasi perumahan bagi karyawan C.     Prinsip – Prinsip Manajemen (Endang, 2008, p. 20) 1. Pembagian Kerja ( Division of Labour ) Pembagian kerja dalam sebuah tubuh sangat dibutuhkan untuk membedakan seseorang dalam suatu perusahaan, apakah dia pemimpin, pelaksana, staf dan lain sebagainya. Baik buruknya pembagian kerja banyak memilih berhasil guna dan berdaya guna. 2. Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab ( Authority and Responsibility ) Setiap pejabat/pimpinan dalam sebuah badan tertentu harus mempunyai kekuasaan dan tanggung jawab. Kekuasaan, wewenang  (authority)  yaitu hak untuk mengambil keputusan sehubungan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakannya. 3. Disiplin ( Discipline ) Disiplin merupakan sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan suatu badan atau perusahaan. Setiap pihak yang terlibat dalam sebuah tubuh mesti ada kedisiplinan untuk melakukan suatu pekerjaan, menaati peraturan yang dibuat oleh tubuh tersebut. Pimpinan mesti dapat memberi pola kepada bawahan dengan jalan menyanggupi peraturan dan kontrakyang telah disepakati sebelumnya. 4. Kesatuan Perintah ( Unity of Command ) Untuk memperlancar pencapaian tujuan, perlu adanya kesatuan perintah dari atasan terhadap bawahan atau seorang pegawai menerima perintah dari seorang atasannya. 5. Kesatuan Arah ( Unity of Direction ) Dengan prinsip kesatuan arah dimaksudkan seorang kepala dan pegawainya dilarang bertentangan antara satu sama lain dalam meraih suatu tujuan secara keseluruhan. 6. Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan Umum (  Subordinate of Individual Interest to General Interest ) Prinsip ini dimaksudkan bahwa kepentingan umum atau perusahaan secara keseluruhan harus berada di atas kepentingan pribadi. 7. Pembayaran Upah yang Adil ( Remuneration of Personal ) Dalam pinjaman upah terhadap pegawai harus adil atau tidak berat sebelah, ada dasar-dasar objektif dalam memutuskan upah masing-masing pegawai. 8. Pemusatan ( Centralization ) Suatu wewenang mampu dipusatkan dan dapat didelegasikan terhadap pejabat-pejabat tertentu untuk memperlancar jalannya suatu perusahaan. 9. Rantai Skalar atau  Scalar Chain  ( Line of Authority ) Dengan prinsip ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi haruslah jelas. 10.Tata Tertib ( Order ) Dalam melakukan sebuah perjuangan harus ada ketertiban baik secara material maupun orang-orang, sehingga ada aturan yang mesti dilakukan. 11.Keadilan ( Equity ) Agar setiap bawahan setia terhadap atasannya, maka masingmasing atasan harus mempraktikkan keadilan ialah memperlihatkan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. 12.Stabilitas Pegawai ( Stability of Tenure of Personal ) Keberadaan pegawai mesti dijaga kestabilannya, jangan terlalu sering pergantian pegawai, baik sebab pemindahan atau pemecatan. Ketidakstabilan pegawai akan menyebabkan pertambahan ongkos, baik merekrut, melatih dan juga untuk pengawasan. 13.Inisiatif ( Initiative ) Setiap orang atau pegawai diberi kesempatan untuk mengungkapkan atau melaksanakan inisiatif, baik tentang cara kerja, mekanisme kerja atau mengerjakan planning baru dalam pekerjaannya. 14.Jiwa Kesatuan ( Esprits de Corps ) Pada diri setiap pegawai atau manajer perlu ditanamkan jiwa kesatuan atau kesetiaan pada kalangan, sehingga mampu bekerja sama pada sejumlah orang untuk meraih tujuan bareng . (Fazani, 2013, hal. 8) Prinsip-prinsip administrasi yaitu pembagian kerja,kekuasaan dan tanggung jawab,disiplin,kesatuan perintah,kesatuan arah,kepentingan individu mesti berada di bawah kepentingan,pembayaran upah yang adil,pemusatan,rantai skalar,tata tertib,keadilan,stabilitas pegawai,inisiatif,dan jiwa kesatuan. (Storrs, 1945, hal. 43) Ke-14 Prinsip-Prinsip Manajemen dari Henri Fayol (1841-1925) ialah: 1.       Divisi Kerja . Spesialisasi memungkinkan individu untuk membangun pengalaman dan untuk terus meningkatkan keahliannya. Dengan demikian individu tersebut mampu menjadi lebih produktif. 2.       Otoritas . Hak untuk mengeluarkan perintah, namun harus dengan tanggung jawab yang sebanding sesuai fungsinya. 3.       Disiplin . Karyawan harus mematuhi peraturan atau mempunyai disiplin, namun ini memiliki dua segi: karyawan cuma akan mematuhi perintah jikalau administrasi memainkan peran mereka dengan memperlihatkan teladan kepemimpinan yang baik. 4.       Kesatuan Komando . Setiap pekerja mesti memiliki satu bos tanpa ada komando lain yang berlawanan. 5.       Kesatuan Visi . Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan serupa harus mempunyai tujuan yang serupa dalam satu planning. Hal ini penting untuk menjamin kesatuan dan kerjasama dalam perusahaan. Kesatuan komando tidak akan ada tanpa persamaan visi, namun hal ini tidak mempunyai arti mesti sejalan dengan visi itu sendiri. 6.       Subordinasi kepentingan individu (demi kepentingan biasa ) . Manajemen mesti menyaksikan bahwa tujuan dari perusahaan selalu penting. 7.       Remunerasi . Pembayaran/upah yakni motivator penting meskipun dengan menganalisis beberapa kemungkinan, Fayol memperlihatkan bahwa tidak ada yang namanya tata cara yang tepat. 8.       Sentralisasi (atau Desentralisasi) . Ini ialah dilema yang tergantung pada keadaan bisnis dan mutu personel. 9.       Rantai skalar (Garis Otoritas) . Sebuah hierarki diperlukan untuk kesatuan arah. Tapi komunikasi lateral juga ialah hal mendasar yang diharapkan, selama atasan tahu bahwa komunikasi tersebut berjalan. Rantai skalar mengacu pada jumlah tingkatan dalam hirarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat paling rendah dalam suatu organisasi. Garis Otoritas ini sendiri tidak boleh terlalu jauh jaraknya atau berisikan terlalu banyak tingkatan otoritas. 10.   Tatanan . Baik tatanan material dan tatanan sosial sama-sama dibutuhkan. Tatanan fisik/material akan meminimalisir waktu yang hilang dan penanganan bahan yang tidak memiliki kegunaan. Tatanan sosial dilakukan melalui organisasi dan seleksi. 11.   Ekuitas . Dalam mengerjakan bisnis ‘variasi dari kebaikan dan keadilan’ mutlak diharapkan. Memperlakukan karyawan dengan baik yaitu penting untuk meraih ekuitas. 12.   Stabilitas Jenjang Karir Personel . Karyawan akan bekerja lebih baik jikalau keselamatan pekerjaan dan perkembangan karir ialah jaminan yang meyakinkan mereka. Jabatan yang tidak kondusif dan tingkat tinggi perputaran karyawan akan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. 13.   Inisiatif . Membiarkan seluruh personel untuk memberikan inisiatif mereka dalam banyak sekali cara ialah sumber kekuatan bagi organisasi. Meskipun mungkin juga melibatkan pengorbanan ‘arogansi eksklusif’ pada bab dari banyak diri manajer. 14.   Esprit de Corps . Manajemen mesti menumbuhkan semangat karyawannya. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa: “talenta dibutuhkan untuk mengkoordinasikan perjuangan, mendorong ketajaman, mendayagunakan kesanggupan masing-masing orang, dan imbalan jasa masing-masing yang mungkin tanpa menjadikan kecemburuan dan mengganggu relasi serasi.” Kesimpulan : Prinsip-prinsip manajemen merupakan sebuah pemikiran yang digunakan dalam ilmu manajemen selaku pengendali biar pelaksaannya terencana secara sistematis dan tidak merambah ke faktor yang yang lain untuk meraih sebuah tujuan yang sudah ditentukan D.     Fungsi-Fungsi Manajemen (Prof. Dr. Husaini Usman, 2009, p. 30)Mengemukakan bahwa Gullick 7 Urwick (1937) mengambarkan fungsi-fungsi manajemen yaitu : 1.       Planning 2.       Organizing 3.       Staffing 4.       Directing 5.       Coordinating 6.       Reporting 7.       Budgeting Dengan singkatan POSDCoRB. (Dr. Wilson Bangun, 2008, p. 21) Menjelaskan bahwa menurut Henry Fayol dalam bukunya “Administration Industrielle et General” bahwa fungsi-fungsi manajemen : 1.       Perencanaan  (Planning) 2.       Pengorganisasian  (Organizing) 3.       Pemberian Perintah  (Commanding) 4.       Pengkoordinasian  (Coordinating) 5.       Pengawasan  (Controlling) (Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, 2012, p. 53) Menjelsakan bahwa fungsi manajemen terbagi kedalam dua point penting, adalah : 1.       Fungsi organik Fungsi mutlak yang mesti dilaksanakan seperti: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan (George R Terry), sedangkan ketidakmampuan melakukan salah satu fungsi akan menyebabkan kegagalan, kelambatan dan matinya organisasi. 2.       Fungsi Pelengkap Fungsi yang tidak mutlak dilakukan tetapi selaku memberikan pemberian, memperlancar sehingga semakin efektif, efisien dan irit misal: komunikasi, penyediaan kantor, motivasi kepribadian, seminar dan sebagainya. (Handayaningrat, 1995, p. 20) Menjelaskan bahwa fungsi-fungsi administrasi adalah : 1.       Perencanaan 2.       Pengorganisasian 3.       Penggerakkan 4.       Pengawasan 5.       Penilaian secara efektif dan efisien (Dr. S.P Siaglan, 1893, p. 9) Menerangkan bahwa fungsi-fungsi administrasi yaitu yang disingkat POASCO : 1.       Perencanaan  (Planning) 2.       Pengorganisasian  (Organizing) 3.       Pengumpulan sumber  (Assembling resources) 4.       Pengendalian kerja  (Suvervising) 5.       Pengawasan  (Controlling) 6.         Kesimpulan : Fungsi-fungsi administrasi yakni fungsi atau peranan manajemen yang dipakai dalam suatu organisasi atau kegiatan yang berbentuk lembaga. Fungsi-fungsi nya selaku berikut : 1.       Perencanaan  (Planning) 2.       Pengorganisasian  (Organizing) 3.       Pengarahan  (Actuating) 4.       Pengawasan  (Controlling) E.      Ilmu dan Seni Manajemen (Sukirno, 2006, p. 7) Ilmu  (Science)  adalah sekumpulan wawasan yang telah di sistematiskan, dikumpulkan, dan diterima berdasarkan pengertian kebenaran lazim perihal kondisi sebuah subjek dan objek tertentu. Science management  (Manajemen ilmiah) yakni suatu kumpulan wawasan yang disitematiskan, dikumpulkan, dan diterima berdasarkan pengertian kebenaran universal mengenai administrasi. Seni  (art)  adalah suatu kreativitas langsung yang besar lengan berkuasa dan dibarengi kemampuan. Seni manajemen meliputi kecakapan untuk menyaksikan totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk menciptakan sesuatu citra perihal visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skills atau kecakapan yang efektif. Perbedaan Scince dan art Berkembang secara teoritis Membuktikan Meramalkan Memberikan definisi Memberikan kepastian/ ukuran Berkembang secara mudah Merasa Menerka Menguraikan Memberikan pertimbangan (Nurhayati, 2010, p. 25) mengatakan bahwa : Manajemen ialah ilmu pengetahuan maupun seni. Ada sebuah perkembangan yang terencana perihal administrasi (sebuah ilmu wawasan) yang menjelaskan manajemen dengan pengacuan kepada kebenaran-kebenaran lazim. Seni yakni wawasan bagaimana meraih hasil yang dikehendaki. Ia dalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, observasi dan pelajaran serta kesanggupan untuk memakai wawasan manajemen. Seni administrasi menghendaki kreativitas, atas dasar dan dengan syarat sebuah pemahaman perihal ilmu administrasi. Maka karena itu, ilmu pengetahuan dan taktik ialah komplemennya masing-masing, jikalau yang satu meningkat, demikian pulalah harusnya lainnya, perlu ada suat keseimbangan antara keduanya. MANAJEMEN SENI ILMU -Daya cipta yang timbul dari dalam seseorang unutk merealisasikan sesuatu -Kemahiran yang diperoleh dari praktik atau pengalaman -Adanya objek pengenal -Disusun secara sistematis -Menggunakan tata cara keilmuan -Bebas dari dugaan -Dapat dipelajari dan diajarkan Dasar Dasar -Perasaan -Terkaan -Diuraikan -Opini (pendapat) -Pembuktian -Diramalkan -Dirumuskan -Diukur -dibandingkan Pengembangan Pengembangan -Latihan -Pengetahuan (Handoko, 2013, p. 11) Hubungan antara teori dan praktek manajemen mampu dijelaskan bahwa praktek manajemen semestinya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori. Hubungan tersebut ialah : Praktek Ã  mengakibatkan suatu teori Ã  menciptakan prinsip-prinsip Ã  yang mau menjadi kaidah-kaidah Ã  dasar pengembangan kegiatan administrasi dalam praktik. Manajemen bukan cuma ialah ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari kedunya. Manajemen ialah ilmu yang berkembang dan menggunakan pendekatan seni untuk mengaplikasikan ilmu administrasi tersebut. (Handayaningrat, 1995, p. 24) Ilmu mengajarkan kita ihwal sesuatu, sedangkan seni mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilaksanakan. Makara kaitan ilmu dan seni manajemen yaitu ketika pengaplikasian ilmu manajemen memakai seni sebagai kecakapan kita melakukan ilmu tersebut. (Siswanto, 2010, p. 32) Seni yakni pengetahuan cara menjalankan untuk meraih suatu hasil yang konkrit dan diinginkan.Seni yakni keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai sifat-sifat kepribadian orang bersangkutan; bakat pribadi  (persoal aptitude ) atau keterampilan ( skill) .Cara meningkatkan taktik sama dengan cara mengembangkan seni yang lain adalah melalui pelatihan dan pengalaman dan akan lebih baik lagi jikalau memiliki bakat alasannya adalah pembawaan kodrati.Manajer harus memiliki seni bermanajemen ( the art of managing ) yang tidak lain ialah bakat eksklusif atau keterampilan untuk melaksanakan peran. Dengan berkembangnya manajemen selaku ilmu lewat pengembangan banyak sekali teori dan teknologi manajemen bukan bermakna meminimalisir bahkan menetralisir seni manajemen (art of management). Manajemen selaku ilmu dan manajemen sebagai seni bukannya saling bertentangan,melainkan saling melengkapi.Oleh alasannya itu semakin berkembang administrasi sebagai ilmu,sebaiknya taktik juga demikian.Keduanya harus ditingkatkan bahu-membahu sehingga pengembangan kemampuan bermanajemen didasarkan pada ilmu yang artistik ( artistic science ) atau penerapan ilmu yang dilandasi oleh seni,dan seni yang ilmiah ( scientific art ) atau penerapan seni yang menurut ilmu.Seni manajemen yang paling produktif selalu berdasarkan pengertian mengenai ilmu manajemen dan ilmu-ilmu lain yang mendasarinya; sebaliknya ilmu manajemen yang paling produktif senantiasa menurut pemahaman dan penerapan ihwal strategi.Kombinasi antara seni dan ilmu manajemen tidak menawarkan suatu proporsi yang tetap,melainkan dalam proporsi yang bervariasi.Artinya,adakalanya seni lebih mayoritas dari ilmu atau sebaliknya,tergantung pada suasana dan problem yang dihadapi dalam praktik manajerial. Kesimpulan : Karena administrasi ialah variasi dari seni dan ilmu,maka untuk menjadi manajer efektif,mesti memiliki seni atau keterampilan manajemen dan ilmu atau pengetahuan tentang administrasi.Umumnya manajer efektif cenderung menggunakan pendekatan ilmiah dalam taktik formulasi,sedangkan dalam taktik implementasi dan evaluasi,bagaimanapun,manajer mesti juga menggunakan strategi.Manajemen hanya mungkin mampu dikerjakan secara benar jikalau manajer memiliki ilmu sebagai landasan untuk bertindak secara intuitif.Dengan demikian, knowledge (science) without skill (art) is useless,skill (art) without knowledge (science) means stagnation,managing without common sense is often wrong .Kaprikornus,kunci untuk manajemen yang berhasil ialah kemampuan menggabungkan secara tolong-menolong antara ilmu atau wawasan,seni atau kemampuan,dan penalaran kedalam apa yang disebut kerangka kerja yang dapat dilaksanakan ( workable frame work ). F.      Pentingnya Manajemen : (Sukirno, 2006, p. 28) Mengatakan bahwa : Manajemen diharapkan alasannya adalah dengan administrasi akan muncul pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang sistematis dan teratur dan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna, menghindari pemborosan dan untuk kemajuan atau kemajuan perusahaan berdasarkan tujuan yang diharapkan. (Handoko, 2013, p. 6)Menjelaskan bahwa ada tiga alasan utama pentingnya manajemen dalam organisasi yakni : 1.       Untuk meraih tujuan. 2.       Untuk mempertahankan keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling berlawanan. 3.       Untuk meraih efisiensi dan efektifitas (Siswanto, 2010, p. 12)Manajemen dikatakan penting dalam mengerjakan aktivitas organisasi, intinya : 1.       Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diharapkan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. 2.       Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna. 3.       Manajemen yang baikm mampu memajukan kinerja dari semua peluangyang dimiliki. 4.       Manajemen yang bagus akan menghindari dan mengurangi pemborosan. 5.       Manajemen merupakan sebuah pemikiran fatwa dan tindakan aktivitas organisasi. 6.       Manajemen merupakan suatu pemikiran pemikiran dan langkah-langkah aktivitas organisasi. 7.       Manajemen yang bagus senantiasa mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi yang kontruktif,  sebanding, searah saling menghormati, dan menghargai mengasihi selaku tujuan dapat dioptimalkan. 8.       Manajemen diharapkan untuk pertumbuhan, dan perkembangan juga kemajuan supaya lebih baik lagi. (Nurhayati, 2010, p. 33)Pentingnya administrasi dalam suatu organisasi ialah : 1.       Untuk membantu merealisasikan visi dan misi perusahaan yang telah diputuskan 2.       Untuk memperlancar segala jenis acara yang sedang berlangsung 3.       Membagi pekerjaan yang akan dijalankan, memutuskan peran-peran, dan tanggung jawab. 4.       Membentuk susunan jabatan da peranan dengan pemberian nama. 5.       Membentuk tata cara-sistem kekuasaan dan status formal 6.       Membentuk sebuah struktur organisasi untuk melakukan komunikasi-komunikasi internal. (Fazani, 2013, hal. 38) Manajemen adalah suatu kegiatan yang digunakan mesti mengendalikan seluruhnya dengan baik, supaya dapat melaksanakan acara dengan efektif dan efisien. Oleh  karena itu menurut saya administrasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting . alasannya adalah dengan adanya administrasi kita mampu mengontrol semua aktivitas biar mampu dijalankan dengan efesien dan efektif. Tanpa adanya manajemen kegiatan kita dalam kehiidupan sehari-hari akan tidak terorganisir. Salah satu contoh pentingnya manajemen dalam kehidupan sehari-hari yakni pentingnya kita memanajemen keuangan kita. Karena dengan kita memanaj keuangan kita mampu menertibkan keuangan dalam keseharian kita. Apabila kita tidak memanaj keuangan kita maka yang akan terhadi cuma pemborosan penggunaan duit untuk membeli barang yang tidak penting. Dalam suatu kehidupan sehari-hari memanaj keuangan mesti di terapkan biar antara pemasukkan yang didapat dari bekerja mampu mencukupi kehidupan kita dengan memanaj pengeluaran yang keluar sehari-hari. Apabila manajemen keuangan tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan terjadi pengeluaran yang berlebihan dan tak mencukupi kehidupan kita Kesimpulan : Manajemen sangatlah diperlukan dalam setiap organisasi formal maupun nonformal. Karena manajemen digunakan demi pencapain tujuan sebuah organisasi yang diharapkan dan diputuskan sebelumnya. Setiap organisasi menggunakan manajemen untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan.
Sumber https://bookish15.blogspot.com


EmoticonEmoticon