Minggu, 26 April 2020

Bahan Lengkap Manajemen

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; A.     Konsep Dasar 1.       Pengertian Manajemen ·    (Prof. Dr. Husaini Usman, 2002, p. 8) Menurut Hughes, et al Manajemen ialah Berkenaan dengan efesiensi, perencanan,kertas kerja, mekanisme, pelaksanaan regulasi, pengawasan dan konsistensi. ·    (Dr. Ulber Silalahi, 2003, p. 8) Menurut Mary Parker Follet Manajemen adalah “ Management is the art of getting things done with and throught other people ” ·    (Drs. Brantas, 2009, p. 8) Menurut G.R Terry Manajemen adalah Usaha-usaha untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan memanfaatkan acara oranglain. ·    (Prof. Dr. Husaini Usman, 2002, p. 8) Menurut Parker (Stoner&Freeman) Manajemen yaitu Seni melaksanaan pekerjan lewat orang-orang. ( The art of getting things done throught people) ·    (Dr. Ulber Silalahi, 2003, p. 8) Menurut Jhon R. Schermerhorn, Jr. Manajemen yakni Management is the process of palnning, organizing, leading, and controlling the use of resources to accomplish performance goals. 2.         Prinsip-Prinsip Manajemen ·          (Firman, 2013, p. 1)     1. Pembagian kerja.     2. Wewenang yang serupa dengan tanggung jawab.     3. Disiplin.     4. Kesatuan komando.     5. Kesatuan pengarahan.     6. Kepentingan individu berada di bawah kepentingan organisasi.     7. Balas jasa yang masuk akal dan adil.     8. Sentralisasi.     9. Sistem skalar yang menunjang lancarnya komunikasi, info, dan kerjasama.     10. Menempatkan pekerja sesuai dengan tingkat kemampuannya (the rigth man on the rigth place).     11. Perlu adanya keadilan dan saling mencintai.     12. Perlu stabilitas jabatan pekerja, jangan berpindah-pindah dalam waktu yang pendek.     13. Perlu inisiatif.     14. Perlu diciptakan rasa bersatu dan senasib ( esprit de-corps). ·       (Firman, 2013, p. 2) Menurut hogheds mengemukakan ada 15prinsip manajemen, adalah: 1.    Kesatuan perintah, 2.    Rentangan pengawasan, 3.    Keseragaman 4.    Pendelegasian, 5.    Perencanaan, 6.    Penyusunan kebijakan, 7.    Kepemimpinan, 8.    Fungsi staff, 9.    Keseimbangan/keharmonisan, 10.   Koordinasi 11.   Tanggung-jawab dan wewenang, 12.   Keputusan, 13.   Standardisasi 14.   Pengawasan, 15.   Keluwesan ·          (Dr. Wilson Bangun S. M., 2008, hal. 18) Menjelaskan bahwa Robert Owen (1771-1858) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah : 1.       Pengurangan jam kerja karyawan 2.       Menyediakan makanan bagi karyawan di pabrik 3.       Mendirikan toko yang menjual kebutuhan karyawan dengan harga sesuai 4.       Meningkatkan usia kerja minimum 5.       Menyediakan akomodasi perumahan bagi karyawa n. 1.         (John R. Schermerhorn, 1996, hal. 33) mengatakan bahwa Menurut Frederick W Taylor dalam bukunya The Principles Of Scientific Management tahun 1911Prinsip-prinsip Manajemen dibagi ke dalam empat kalangan : 1.       Mengembangkan sebuah ‘ilmu’ untuk setiap pekerjaan, tergolong aliran dalam bergerak, melakukan standarisasi pekerjaan serta menerapkannya, dan menciptakan keadaan kerja yang patut. 2.       Memilih karyawan secara cermat sehingga terdapat kesesuaian antara kemampuan dan pekerjaan. 3.       Melatih karyawan tersebut untuk melakukan pekerjaan dan menawarkan insentif terhadap mereka sehingga bersedia melaksanakan pekerjaan yang sudah diilmiahkan tersebut. 4.       Membantu para karyawan tersebut dengan cara merencanakan pekerjaan mereka serta mengusahakan semoga cara-cara yang sudah diputuskan selalu dipraktekkan dalam pekerjaan. 3.       Fungsi Manajemen ·          (Drs. Brantas, 2009, p. 37) Menurut Luther Gulick ad LP Uwick Fungsi-fungsi administrasi adalah a. Palnning; b. Staffing; c. Organizing; d. Directing; e. Coordinating; f. Reporting;g. Budgetting. ·          (Rue G. R., 1992, p. 9) Menurut buku dasar-dasar menajmen : a.    Planning - Menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama suatu masa yang mau tiba dan apa yang harus diperbuat supaya dapat meraih tujuan-tujuan itu. b.    Organizing – menggolongkan dan memilih berbagai kegiatan penting dan memperlihatkan kekuasaan untuk melakukan acara-acara itu. c.     Staffing – menentukan keperluan sumber daya insan, pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. d.    Motivating – mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. ·       (Saefullah E. T., 2000, p. 8) Menurut Griffin fungsi-fungsi administrasi sebagai berikut : 1.       Planning (Perencanaan) 2.       Organizing (Pengorganisasian) 3.       Leading (Kepemimpinan) 4.       Controlling (Pengawasan) ·          (Robbins S. P., 2010, p. 9) dalam buku ini menjelaskan bahawa fungsi-fungsi administrasi selaku berikut : 1)       Perencanaan (Planning) 2)       Penataan (Organizing) 3)       Kepemimpinan (Leading) 4)       Pengendalian (Controlling) 5.       Pentingnya Manjemen Dalam Organisasi ·          (Hasibuan, 2001) Menurut buku Hasibuan : 1.       Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dilakukan sendiri sehingga dibutuhkan adanya pembagian kerja, peran dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. 2.       Suatu organisasi akan sukses guna dan berdaya guna. 3.         Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua peluangyang dimiliki. 4.         Manajemen yang bagus akan menghindari dan mengurangi pemborosan. 5.         Manajemen merupakan suatu anutan aliran dan langkah-langkah aktivitas organisasi. 6.         Manajemen merupakan suatu pedoman pedoman dan langkah-langkah aktivitas organisasi. 7.       Manajemen yang bagus senantiasa mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi yang kontruktif,   seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai selaku tujuan dapat dioptimalkan. 8.         Manajemen diharapkan untuk perkembangan, dan perkembangan juga pertumbuhan agar lebih baik lagi. ·    (Terry, 2013, p. 8) Menurut GR. Terry         Pentingnya pengorganisasian menjadikan timbulnya suatu struktur organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang masih mampu menggabungkan perjuangan-usaha mereka dengan baik.Dengan kata lain, salah satu bab “peran pengorganisasian yakni mengharmoniskan kalangan orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan mempergunakan kesanggupan-kesanggupan kesemuanya kesuatu arah tertentu.” Pendapat ini dikemukakan oleh .          Sebenarnya yang dimaksud dalam tulisan diatas yaitu perlu adanya tindakan-tindakan simultan units individu atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat menghasilkan sebuah efek total yang lebih besar ketimbang jumlah komponen-bagian individual. Makara pengorganisasian ialah suatu kasus yang mampu menimbulkan imbas yang sangat bagus dalam upaya menggerakkan seluruh aktifitas dan potensi yang mampu diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial. 6.      Ilmu dan Seni Manjemen ·            (Handayaningrat, 1995, hal. 24) Ilmu mengajarkan kita perihal sesuatu, sedangkan seni mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dijalankan. Makara kaitan ilmu dan seni manajemen ialah saat pengaplikasian ilmu administrasi memakai seni sebagai kecakapan kita melakukan ilmu tersebut. ·     (Drs. Brantas, 2009, p. 24)            Manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun seni.Ada suatu pertumbuhan yang terencana perihal administrasi –suatu ilmu wawasan- yang menerangkan administrasi dengan pengacuan terhadap kebenaran-kebenaran biasa .Seni adalah pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan. ·   (Hasibuan, 2001, p. 15) Dalam buku Manajemen :   Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang sudah disistematiskan, dikumpulkann, dan diterima menurut pengertian   kebenaran umum mengenai kondisi suatu objek dan subjek tertentu. Sedangkan Seni ialah sesuatu kreativitas eksklusif yang besar lengan berkuasa dan disertai keahlian. Karena itu seseoarang yang memiliki pengetahuan luas tentang manajemen, mampu saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagi seorang manjeryang kompeten kalau dia condong seperti tugas seorang artis, dan bukan seorang scientist, tetapi dalam praktek kedua hal ini tidak mampu dipisah-pisahkan. Perbedaan antara science dan art adalah:     Science :                                                                     Art :     Berkembang secara teoritis                                         Berkembang secara simpel     Membuktikan                                                             Merasa     Meramalkan                                                    Menerka     Member defenisi                                                         Menguraikan/Mengajarkan Memberikan kepastian/ukuran.                           Memberi Pendapat Kesimpulannya : 1.       Pengertian Manajemen    Suatu proses kegiatan kerja yang bertujauan untuk mencapi tujuan yang efektif dan efesien lewat orang lain. 2.       Prinsip Manajemen Banyak sekali mahir-mahir mengemukakan fungsi-fungsi administrasi namun intinya mempunyai nafas yang serentak.Setiap ahli juga mempunyai cara-cara tersendiri.Kaprikornus berdasarkan saya semua pembagian fungsi tersebut mampu saling mengisi.Dengan banyak funsi itu kita mampu memilih fungsi-fungsi yang dianggap perlu dan yang kurang penting.Dalam pemilihan itu bermaksud untuk adanya ketertiban dan keteraturan dalam menjalankan peran dan tanggungjawab sampai mampu meraih egfektifitas dan efesiensi kerja yang optimal. 3.       Fungsi Manajemen    Menentukan fungsi manajemen yang terpenting yakni mirip berupaya untuk memilih kaki yang mana yang paling penting pada suatu kursi.Semua kakinya yaitu penting dan mesti ada biar bangku itu mampu berfungsi dengan baik. Tepat mirip dengan kursi itu, jika salah satu dari fungsi-fungsi administrasi itu lemah, maka proses manajemen itu tidak berfungsi dengan baik. 4.       Pentingnya Manjemen dalam Organisasi    Seperti diketahui ilmu manajemen meningkat terus hingga ketika ini. Ilmu administrasi memperlihatkan pemahaman terhadap kita perihal pendekatan ataupun sistem penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan duduk perkara-masalah yang berkaitan dengan manajer.keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) administrasi yang sudah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari aneka macam anutan, sehingga manajer mampu menggunakan teori yang paling cocok untuk menghadapi situasi tertentu.    Dengan demikian kalau seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan mampu mencari solusi atau membuat keputusan yang bagus.kita ambil contoh pada pembangunan Piramida Giza, tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa istilah untuk manajer dikala itu yang menyiapkan apa yang harus dijalankan, mengorganisir manusia serta materi bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.    Dari informasi di atas memberikan bahwa manajemen yakni Suatu keadaan berisikan proses yang mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling memiliki fungsi masing-masing untuk meraih sebuah tujuan organisasi. 5.       Ilmu dan Seni Manajemen    Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, dapat diketahui unsur dari keduanya tidak mampu dipisahkan.Manajemen selaku sebuah ilmu pengetahuan, dikarenakan telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi sebuah teori.Hal ini dikarenakan dalam menerangkan tanda-tanda-gejala administrasi, gejala-tanda-tanda ini sudah diteliti dengan memakai sistem ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.    Sedangkan manajemen selaku sebuah seni, disini memandang bahwa didalam mencapai sebuah tujuan diperlukan koordinasi dengan orang lain, bagaimana cara menyuruh orang lain agar dapat berafiliasi. Pada hakekatnya kegiatan insan pada umumnya adalah managing (mengendalikan), untuk mengendalikan inilah diharapkan sebuah seni, dimana orang lain melakukan pekerjaan untuk meraih tujuan bareng . B. Evolusi Perkembangan Manajemen 1. Para Perintis Manajemen ·    (Robbins S. P., 2010, p. 35) Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yakni bapak administrasi ilmiah. Iya berupaya menciptakan sebuah revolusi mental di golongan para pekerja dan para manajer dengan cara mendefinisikan berbagai tutorial yang terang untuk mengembangkan efisiensi buatan. ·    (Drs. Brantas, 2009, p. 41) Rebert Owen (1771-1858) seorang manajer pabrik permintalan kapas di New Lamark Skotlandia, menekankan pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja. Ia juga mengemukakan bahwa melalui perbaikan keadaan pegawailah yang hendak memaksimalkan bikinan dan laba (Laba), dan inventasi yang paling menguntungkan pada pegawai. Owen juga mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan peningkatan produktivitas. ·    (Drs. Brantas, 2009, p. 45) Henry Fayol (1841-1925) seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai ajaran bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks. Dalam teori administrasinya Fayol merinci administrasi menjadi lima unsure ialah,, Planning, Organizing, Coordinating, Commanding, dan Controlling (P.O.C3). ·    (M.Pd., 1988, p. 17) L. Thomas Hopkins yakni salah satu tokoh pemikiran system yang menekankan bahwa persepsi menyeluruh yang disebutnya “who leness” sangat penting dalam pendekatan sistim. ·    (Robbins t. P., 2009, p. 37) Frank dan Lillian Gilbreth. Frank seorang kontaktor kontruksi kawakan, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendalami administrasi ilmiah. Sedangkan Lillian seorang Psikolog. Pasangan Gilbreth juga bereksperimen dengan desain dan pemakaian alat dan perangkat yang sempurna untuk memaksimalkan kinerja pelaksanaan pekerjaan. 2.   Mazhab-mazhab administrasi ·          (Hasibuan, 2001, p. 23) Menurut GR. Terry Mazhab-mazhab administrasi yakni: 1.       Mazhab Manajemen berdasarkan   kebiasaan (Management by Custom School) 2.       Mazhab Manajemen Ilmiah (Scientific Management School) 3.       Mazhab Perilaku (Behaviour School) 4.       Mazhab Social (The Social School) 5.       Mazhab Manajemen system (System Management School) 6.       Mazhab Manajemen berdasaran keputusan (Decisional Management School) 7.       Mazhab Pengukuran kuantitatif (Quantitative School) 8.       Mazhab Proses manajemen (Management Process) 9.       Mazhab Manajemen Menurut Keadaan (Contingency Management School) ·             (J.Winardi, 2005, p. 96) Menurut N. Paul Loomba dalam bukunya yang berjudul Management-A Quantitative Perspective membahas lima macam mazhab administrasi, yaitu (Loomba,1976) : 1.       Manajemen ilmiah 2.       Manajemen administrative 3.       Hubungan antarmanusia 4.       Ilmu perihal sikap 5.       Ilmu administrasi ( Management Science or Operations Research) ·          (J.Winardi, 2005, p. 97) Menurut David D. Van Fleet dalam bukunya Contemporary Management mengemukakan pembagian selaku berikut : 1.       Mazhab Kalsik, yang meliputi dua subbidang, yakni: a.        Manajemen ilmiah b.       Manajemen administrative 2.       Mazhab Behaviorial , yang menekankan pada: a.        Studi-studi Hawthorne yang mengakibatkan pemikiran b.       Hubungan anatarmanusia ( human rekations). 3.       Mazhab Kuantitatif yang berisikan tiga macam cabang adalah: a.        Teori system b.       Teori kontingensi       Kesimpulannya : 1.       Para perintis Manajemen Para perintis administrasi yakni tokoh-tokoh yang berperan penting dalam acara pelaksanaan manajamen. 2.       Mazhab-Mazhab Manajemen Dalam Manajemen mampu kita dapatkan banyak sekali penjabaran yang berlainan wacana mazhab manajemen.Kita harus mengingat bahwa upaya untuk melakukan kalsifikasi tidak senantiasa menyebabkan munculnya kategori-klasifikasi higienis. Jadi, apa yang kita namakan mazhab administrasi hendaknya jangan dianggap selaku klasifikasi ketat ihwal ajaran administrasi, melainkannsebagai alat untuk mengorganisasi pandangan baru-ide untuk tujuan komunikasi, mencar ilmu, dan mengajar.
Sumber https://bookish15.blogspot.com


EmoticonEmoticon