Selasa, 12 Mei 2020

Penjabaran Cacat Garment (Defects) Dan Manfaatnya Di Industri Garment Manufaktur

Cara Quality Control di industri garment manufaktur mengklasifikasikan cacat garment  Sebelum memajukan kualitas  buatan di industri garment manufaktur .Hal yang perlu dilaksanakan ialah Berhenti memproduksi produk cacat.Lalu bagaimana caranya? Diskripsi cacat garment (defects) Anda tidak akan bisa memperbaik kwalitas jika tidak mengenali sumber penyebab cacat dan imbas yang di timbulkan. Periksalah cacat dan jenis cacat yang ada pada garmen, frekuensi timbulnya cacat dan sumber cacat dapat dilakukan dengan lebih baik lewat pembagian terstruktur mengenai cacat garment(pakaian). ungkapan Cacat garment  di industri garment di sebut dengan defects. Klasifikasikan garment defects(cacat) di industri garment Ada banyak sekali praktik berlainan untuk mengklasifikasikan cacat visual pada industri garmen. Mari kita klasifikasikan cacat dan kesalahan pakaian. Cacat pakaian diklasifikasikan berdasarkan Sumber atau proses cacat di mana cacat itu terjadi Tingkat keparahan kerusakan  1. Klasifikasi defects menurut sumbernya Pada busana jadi atau setengah proses, banyak sekali jenis cacat didapatkan. Diantaranya -Bahan mentah (Kain dan trim) - Semua jenis cacat kain termasuk dalam klasifikasi ini. Contohnya lubang pada kain, kombinasi warna, slab(benang asing) dari departement werhous -Cacat pemotongan adalah cacat yang ditimbulkan dalam proses pemotongan kain di di departemen cuting -Cacat jahitan  yaitu cacat yang ditimbulkan pada proses jahita garmen di bagian sewing seperti jahitan putus, jahitan berkerut, jahitan loncat, ketidak cocokan contoh di departemen sewing -Cacat warna ,cacat ini mampu terjadi sebab kainnya belang atau salah seri nomer saat menjahit di departemen sewing -Cacat dikala menggosok (pressing) ialah cacat seperti kilap, tanda air seperti peta dan tehnik menggosok yang salah di departemen finishing -Pencetakan gambar(printing)  adalah cacat yang terjadi pada dikala masih bentuk kepingan kain atau garmen jadi yang di tempel gambar atau goresan pena di departemen printing -Cacat bordir,cacat pada ketika proses membordir di bagian  departemen bordir -Cacat mencuci,cacat akibat yang di timbulkan dikala mencuci di departemen whasing 2. Klasifikasi cacat berdasarkan tingkat keparahan cacat Dalam pemeriksaan kualitas dan analisis data kualitas, inspektur kualitas (auditor/QC) mesti menilai tingkat keparahan dan letak cacat pada pakaian. -Critical defects (cacat kritis): Cacat kritis yaitu cacat yang berdasarkan penilaian dan pengalaman akan menimbulkan keadaan berbahaya atau tidak aman bagi individu yang memakai atau memelihara barang tersebut. -Mayor defects (cacat besar): Cacat ini cukup untuk menjadikan barang dagangan bermutu kedua atau tidak dapat diterima karena mencolok dan / atau dapat memengaruhi daya jual atau kinerja dan / atau merupakan penyimpangan yang signifikan dari spesifikasi yang ditetapkan. -Minor defects (cacat kecil): Ini adalah cacat yang kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi daya jual atau kinerja dan / atau melebihi tolok ukur kualitas yang ditetapkan yang disebut cacat kecil. Kelas cacat ini dipakai dalam inspeksi pengantaran pakaian jadi dan audit internal serta untuk tingkat AQL( Acceptable Quality Limit )yang berlainan. Tujuan mengklasifikasikan cacat busana yakni: -Menemukan akar penyebab, sehingga bisa mengambil langkah-langkah yang sempurna untuk mengatasinya -Mudah untuk analisis data dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan tingkat kerusakan pada garmen -Fokus pada area kritis yang menimbulkan problem kualitas pada garmen.
Sumber https://pendidikangarment.blogspot.com


EmoticonEmoticon