Senin, 06 Juli 2020

5 Cara Menanggulangi Hama Landak Di Perkebunan Sawit

Landak diketahui selaku hama tanaman kelapa sawit. Hewan berduri yang tergolong dalam ordo Rodentia ini sangat suka mengkonsumsi umbut yang berkembang di bagian pangkal pelepah daun. Hal ini menimbulkan tanaman kelapa sawit menjadi rusak dan pertumbuhannya terganggu. Secara garis besar, pengendalian kepada landak cukup susah dikerjakan. Sebagai hewan nokturnal, landak hanya beraktivitas di malam hari dan bersembunyi dikala pagi sampai sore. Landak termasuk sebagai hewan pengerat. Hewan ini sangat menggemari daun, batang, dan kulit kayu. Ukuran postur tubuhnya ketiga paling besar di antara binatang pengerat yang lain sesudah kapibara dan berang-berang. Indonesia memiliki tiga spesies landak yang khas di antaranya landak jawa (Hystrix javanica), landak sumatera (Hystrix sumatrae), dan landak kalimantan (Hystrix crassispinis). Secara alami, landak tinggal di pedalaman hutan. Hutan sudah menyediakan kawasan yang aman baginya untuk bertahan hidup dan pakan yang melimpah ruah. Tetapi alasannya adalah penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara terus-menerus menyebabkan hutan menjadi rusak sehingga landak pun kehilangan kawasan tinggal dan sumber makanannya. Oleh alasannya itu, landak menyasar perkebunan kelapa sawit sebagai gantinya. Gejala Awal Serangan Landak Landak sangat suka bab bonggol kelapa sawit yang masih muda, terutama bibit yang baru dipindahkan dari polybag ke lahan. Gejala serangannya sangat khas yaitu flora sawit akan tercabut dari lubang tanamnya. Kondisi ini terjadi karena landak berupaya menggali pangkal batang tumbuhan kelapa sawit dengan merusak bonggol perakarannya menggunakan kukunya yang tajam. Jika tidak terdeteksi, tanaman yang tercabut tadi pun akan mati. Pengendalian Upaya-upaya yang mampu dijalankan untuk mengatasi hama landak di perkebunan kelapa sawit antara lain : Memasang Pagar dari Seng Serangan landak paling kerap terjadi pada tumbuhan kelapa sawit yang masih muda. Hama ini jarang sekali menyerang pohon kelapa sawit cukup umur yang telah cukup tinggi. Landak lebih gampang mendapatkan bonggol sawit pada tumbuhan yang masih muda. Makara Anda mampu memasang pagar yang mengelilingi batang tanaman tersebut untuk melindunginya. Gunakan seng yang disusun mengelilingi batang sehingga landak tidak bisa melakukan serangan. Melindungi Batang dengan Botol Anda juga bisa mempergunakan botol bekas air mineral untuk dibentuk menjadi pagar tanaman kelapa sawit. Tentunya harga botol bekas ini jauh lebih hemat biaya ketimbang seng. Selain itu, botol bekas pun lebih infinit alasannya tidak mudah rusak dan tidak berkarat. Namun hanya bibit kelapa sawit yang masih kecil saja yang bisa dipasangi pelindung dari botol bekas ini. Caranya adalah Anda mampu memangkas bagian atas dan bawah botol sehingga bab botol yang digunakan cuma tengahnya saja. Menggunakan Kawat Strimin Kawat strimin atau kawat ram pun mampu dimanfaatkan untuk mencegah serangan landak pada bibit kelapa sawit yang baru ditanam. Kawat ini mampu mengusir landak sehingga tak mampu mendekati atau menjamah tumbuhan. Anda hanya perlu memangkas kawat strimin dengan ukuran panjang 70-80 cm dan tinggi 100 cm. Lalu pasanglah kawat tersebut melingkari batang tanaman. Jangan lupa ikatlah posisinya menggunakan kawat semoga terpasang kuat. Menanam Bibit di Lubang Besar Sasaran utama landak yaitu bonggol pada tanaman kelapa sawit yang masih muda. Kaprikornus kita bisa memanfaatkannya sekaligus sebagai umpan untuk menjebak landak. Caranya ialah Anda mampu menanam bibit sawit di lubang yang ukurannya cukup besar. Tanamkan bibit ini sempurna di area tengah-tengah lubang. Nantinya landak yang merasa tertarik akan menghampiri bibit tersebut dan mengambil bonggolnya. Tetapi ia tidak mampu keluar dari lubang perangkap yang cukup tinggi. Menanam Bibit Cukup Dalam Cara menangani landak yang yang lain ialah menanam bibit kelapa sawit dengan kedalaman yang cukup dalam. Bibit tersebut ditanam sampai tentang pangkal janur atau pangkal pupus flora. Trik ini terbukti ampuh mengatasi serangan landak tanpa memerlukan banyak ongkos. Tetapi bibit tersebut masih beresiko diserang oleh babi hutan. Selain itu, pertumbuhan tumbuhan pun menjadi terganggu balasan pelepah daunnya sukar mekar dan meningkat .
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon