Jumat, 17 Juli 2020

Cara Pembenihan Ikan Gurame Secara Alami Untuk Menciptakan Benih Yang Bermutu

Cara Pembenihan Ikan Gurame Secara Alami - Gurame ( Osphronemus gouramy ) merupakan ikan endemik Indonesia yang banyak ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Sebagai ikan endemik, gurame sudah cukup diketahui baik di dalam negeri. Sejak dulu telah banyak yang melakukan budidaya ikan gurame. Berkembangnya budidaya gurame diikuti dengan keperluan benih. Selain pembesaran sekarang banyak juga yang menjajal cara pembenihan ikan gurame secara alami.  Ikan gurame sungguh populer sebab rasanya yang enak dan banyak peminatnya. Ukuran ikan gurame juga terbilang besar. Sehingga gurame sering menjadi incaran konsumsi kuliner. Untuk menyanggupi ajakan konsumsi gurame maka banyak yang berbagi budidayanya. Cara budidaya ikan gurame pada umumnya banyak dikerjakan di bak-bak tradisional hingga semi tradisional (penggunaan kolam beton dasar tanah). Karena kian disukai undangan pasar untuk ikan ini kian meningkat. Hal ini memiliki dampak langsung pada kebutuhan benih ikan gurame. Pembenihan gurame ialah upaya untuk memenuhi kebutuhan benih. Cara pembenihan gurame sampai dikala ini masih terbilang dikerjakan secara alami dan masih perlu pengkajian lebih mendalam untuk mengembangkan teknologi pemijahannya. Untuk menghasilkan benih yang berkualitas perlu dilakukan pengontrolan dengan baik semoga memastikan benih yang dihasilkan mampu bertumbuh dan menciptakan SR yang tinggi. Cara Pembenihan Ikan Gurame Pembenihan ikan yang baik perlu memperhatikan beberapa aspek. Seperti kualitas induk, persiapan bak pemijahan, pemijahan ikan gurame, penetasan telur, pemeliharaan larva dan mutu pakan yang dipakai. Ditambah lagi dengan manajemen kualitas air yang baik dan penanganan hama dan penyakit. Dengan menerapkan kendali yang bagus pada alur tahapan tersebut, dapat menciptakan benih ikan gurame yang bermutu. Teknik pembenihan ikan gurame mesti memerhatikan aliran yang ditetapkan berdasarkan SNI. Sebab terdapat tatacara yang telah disepakati, dan bersifat wajib bagi seluruh pelaku. Ciri-Ciri Induk Ikan Gurame yang Berkualitas Antara induk jantan dan betina ikan gurame pastinya terdapat perbedaan. Meskipun tidak begitu nampak namun perbedaan ini harus dikenali untuk memudahkan dalam memanajemen kegiatan pemijahan.  Induk ikan gurame yang hendak dipijahkan terlebih dahulu dijalankan seleksi untuk menyaksikan induk mana yang sungguh-sungguh sudah siap dipijahkan. Untuk ikan jantan dan betina terdapat beberapa hal yang pokok untuk di perhatikan. Secara umum kriteria induk yang baik adalah telah mencapai usia cukup umur. Sebab ikan baru akan mengalami kematangan gonad setelah memasuki fase remaja. Setelah itu terdapat pula fase-fase yang maksimal bagi pemijahan ikan gurame. Hal ini perlu diketahu dengan baik. Induk jantan lazimnya berusia 4 tahan dengan bobot 3-5 Kg per ekor. Induk betina biasanya berumur sekurang-kurangnya3 tahun dengan bobot 2-3 kg. Cara untuk mengetahui iknduk yang telah matang gonad dan siap untuk memijah mampu dikenali dengan cara melaksanakan stripping pada perut ikan. Stripping ialah memijat perut ikan secara perlahan menuju ke arah anus. Bagi induk yang siap pastinya akan mengeluarkan cairan. Bagi jantan saat di stripping mengeluarkan cairan putih dan kental, ini ialah sperma yang telah siap memijah. Jika terlalu cair pertanda kualitas sperma yang kurang baik. Induk betina bila di stripping akan mengeluarkan cairan berwarna kuning, atau berbentuk butir telur. Ikan yang demikian menunjukan sudah siap memijah. Adapun ciri-ciri yang harus ada pada calon induk ikan gurame yakni : Ciri-Ciri Induk Jantan Terdapat benjolan pada bab kepala atau dahi ikan Bibir bab bawah ikan jantan nampak tebal dan berwarna merah pada ketika ikan birahi Tubuh jantan nampak lebih cerah, pada pangkal sirip berwarna putih. Ciri-Ciri Induk Betina Pada kepala (dahi) induk betina tidak terdapat benjolan Pada bibir bawah tidak menebal dan juga tidak berwarna merah pada saat birahi Pangkal sirip berwarna hitam  Cara Pemijahan Ikan Gurame Pemijahan ikan gurame dilakukan pada kolam tembok atau kolam tanah. Berikut : Tahapan antisipasi dalam budidaya di kolam tanah . Namun pemijahan gurame di kolam terpal juga dapat dilaksanakan. Pada persiapan bak terdapat perbedaan antar kolam beton dan tanah. Pada kolam tanah tentunya terdapat pengolahan tanah, sedangkan kolam beton tidak. Induk yang dipijahkan mampu dilakukan secara massal maupun berpasangan. Pemijahan secara massal dilakukan pada bak, sedangkan secara berpasangan lazimnya diberikan pembatas ruang berbentukhapa sebaga wadahnya. Adapun perbandingan ikan jantan dan betina dalam pemijahan adalah 1 : 3-4. Jumlah jantan lebih banyak sebab dianggap 1 jantan mempunyai sperma yang mampu membuahi 3-4 ekor induk betina. Setelah kolam yang mau dipakai untuk memijahkan ikan gurame siap maka selanjutnya yakni melakukan antisipasi bak sebelum ikan memijah. Tahap antisipasi yang dimaksud ialah : Pemasangan substrat yang hendak menjadi sarang ikan gurame memijah dan menempatkan telurnya nanti. Setiap sarang yang dipakai berskala 20-25 cm. Sarang atau substrat atau mampu juga kakaban diletakkan 10-15 cm di bawah permukaan air Substrat yang digunakan sebagai sarang induk gurame berasal dari sabut kelapa, ijuk atau bahan yang lain seperti tali rapiah atau waring. Proses pemijahan ikan gurame masih dikerjakan secara alami, ialah membiarkan induk jantan dan betina dalam satu wadah untuk kemudian melaksanakan pemijahan sendiri. Ciri induk yang sudah akan memijah ialah membentuk sarang dari substrat untuk menaruh telur. Cara pemijahan gurame adalah dengan jantan menyemprotkan sperma pada telur yang dikeluarkan betina. Gurame melaksanakan pembuahan secara eksternal. Pemijahan ikan gurame secara alami umumnya terjadi pada malam hari. Sarang telur di cek pada pagi harinya dengan cara menggoyang atau menusuk substrat. Jika mengeluarkan butir telur atau nampak berminya maka dapat ditentukan induk sudah memijah dan sarang sudah diisi telur. Substrat yang telah berisi telur secepatnya di angkat secara perlahan dan ditaruh pada wadah lain yang sudah berisi air dari kolam pemijahan tadi (seperti bakom dan bejana).  Telur ikan gurame akan mengapung. Sehingga panen telur dijalankan cukup dengan membuka atau mengurai sarang secara perlahan sampai telur mengapung di permukaan air. Telur kemudian segera dipanen. Panen telur mampu memakai jaring kecil atau sendok. Telur hasil panen secepatnya di pindahkan pada wadah penetasan yang berupa corong. Bisa juga wadah penetasan yang digunakan berupa akuarium yang berisi air bersih dan menerima aerasi secukupnya. Cara Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva Ikan Gurame Setelah pemijahan gurame secepatnya lakukan penetasan telur. Penetasan telur mesti mengamati beberapa hal sepeti aerasi, waktu penetasan, suhu air dan ketersediaan pakan alami saat telur telah menjelma larva. Dalam wadah penetasan perlu memperhatikan padat tebar telur. Untuk itu perkirakan kepadatan telur dalam wadah penetasan yaitu 1 butir untuk 2 cm persegi. Hal ini bertujuan agar telur tidak terlampau bersesakan dan begitupun saat larva menetas. Jangka waktu bagi telur menetas ialah 24-48 jam dengan suhu maksimal berkisar 29-30 derajat celcius. Air yang hangat mampu menolong mempercepat proses penentasan telur. Namun jikalau terlalu hangat telur akan makin cepat menetas, hal ini kurang baik alasannya adalah pertumbuhan embrio ikan menjadi kurang baik. Setelah telur menetas menjadi larva ikan gurame, larva sudah siap diberi pakan. Namun karena larva memiliki cadangan kuliner maka dapat dinantikan sampai kantung makanan tersebut kempes terlebih dahulu gres diberi pakan. Untuk larva yang baru menetas mesti menggunakan pakan alami yang sesuai dengan takjil lisan mirip larva cacing tubifex, moina dan daphnia. Pemeliharaan Benih Ikan Gurame Pemeliharaan benih ikan gurame dapat dikerjakan pada wadah akuarium dan bak pendederan. Akuarium yang digunakan mesti dilengkapi dengan aerasi sebagi suplai oksigen. Sedangkan untuk bak pendederan dapa menggunakan bak tanah, terpal dan beton yang terlebih dahulu telah dikerjakan antisipasi kolam.Yakni berupa pengapuran dan pemupukan. Kolam pendederan siap digunakan setelah 3-4 hari atau dikala air kolam telah ditumbuhi oleh pakan alami. Pakan yang dipakai selama pemeliharaan benih sampai pendederan adalah pakan alami berupa cacing rambut ( Tubifex sp.), Daphnia sp., Moina sp.  Selanjutnya sehabis benih ikan memiliki kudapan mulut sesuai dengan ukuran pakan buatan maka dapat diberikan pellet atau gerusan pellet (pellet yang agak di haluskan). Pertumbuhan benih ikan gurame selama pendederan yaitu selaku berikut : Umur 40 hari meraih ukuran 1-2 cm (setara ukuran kuku) Umur 80 hari berukuran 2-4 cm (setara ibu jari) Umur 120 hari mencapai ukuran 4-6 cm umur 160 hari mencapai 6-8 cm Pertumbuhan ikan gurame memang relatif lambat, sehingga perlu pengontrolan dengan sempurna. Jangka waktu pemeliharaan yang sungguh usang menyebabkan peluang gagal makin besar. Penangan Kualitas Air Serta Hama dan Penyakit Dalam melakukan perjuangan pembenihan ikan gurame di butuhkan suhu yang relatif stabil. Meski terdapat banyak parameter yang lain tetapi suhu menjadi parameter yang sungguh kuat. Suhu optimal yang disarankan berkisar 28-29 C. Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi akan mempunyai efek pada stres. Akibatnya benih berisiko mengalami akhir hayat dan pertumbuhan terhambat. Kualitas air yang kurang baik mampu memberi kesempatan berkembangnya penyakit. Ketika suhu berfluktuasi memicu penurunan kesehatan benih. Hal ini akan memudahkan patogen untuk menjangkiti benih. Akibatnya benih mudah terjangkit penyakit. Indikasi benih yang kurang sehat yakni kurang nafsu makan, berenang di permukaan, dan ekor berwarna hitam. Pengobatan pada ikan gurame yang terjangkit penyakit mesti disesuaikan dengan jenis dan tanda-tanda yang ditimbulkan. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan perendaman selama 24 jam dengan memakai garam (1000 ppm) atau formalin (25 ppm). Itulah ulasan tentang  Cara Pembenihan Ikan Gurame Secara Alami . Silahkan bagi teman yang berminat untuk menjajal usaha pembenihan ikan gurame. 
Sumber https://belajarmembudidayaikan.blogspot.com


EmoticonEmoticon