Senin, 20 Juli 2020

Cara Pengendalian Ganoderma Pada

Bagaimana cara pengendalian ganoderma pada kelapa sawit yang tepat? Ganoderma ialah jamur patogenik tular tanah yang sering berkembang di hutan primer. Pada hakikatnya, jamur ini bekerjsama sungguh berkhasiat alasannya berperan penting dalam proses pelapukan batang tanaman. Namun jamur ini memiliki sifat buruk yaitu menjangkiti tanaman yang masih tumbuh subur, melaksanakan serangan bengkak, hingga menyebabkan flora mati. Itulah kenapa keberadaan jamur ganoderma sekarang begitu dibenci oleh para petani kelapa sawit. Sesungguhnya ganoderma termasuk jamur yang lemah. Tetapi jamur ini bisa bertahan lama di dalam tanah. Populasi ganoderma menjadi secara umum dikuasai manakala ekosistem di perkebunan kelapa sawit tidak seimbang serta tidak ada jamur lain sebagai kompetitornya. Umumnya keadaan ini disebabkan oleh kandungan bagian hara organik di tanah yang semakin sedikit dan pemakaian materi-bahan kimia seperti herbisida yang tidak dilakukan secara sempurna. Akibatnya kesehatan tanah pun makin memburuk. Seperti yang telah kami sebutkan di atas, mula-mula serangan ganoderma cuma terjadi pada pohon-pohon yang telah mati. Selanjutnya spora jamur tersebut diterbangkan oleh angin lalu hinggap ke pohon kelapa sawit dan melakukan serangan. Tanaman yang terinfeksi selanjutnya akan terkena penyakit busuk pangkal batang . Penyakit tersebut akan menular ke flora yang sehat kalau tunggulnya bersentuhan eksklusif dengan akar-akar tanaman yang sehat. Laju serangan ganoderma akan meningkat pada dikala populasinya di perkebunan semakin banyak. Upaya pertama yang dapat diperbuat untuk mengendalikan serangan ganoderma pada kelapa sawit yakni menebang pohon yang sakit. Kemudian semua bab pohon tersebut dihancurkan hingga tak tersisa. Bekas tanaman yang mungkin masih ada harus dikesampingkan jauh-jauh dari area perkebunan atau dibakar habis. Hal ini dilaksanakan untuk memberantas semua ganoderma yang tumbuh hingga ke akar-akarnya. Setelah itu, barulah upaya kendali secara biologis dan kimiawi pun bisa dilaksanakan. Contoh pengendalian secara biologis mirip memanfaatkan jamur hexaconazole yang terbukti dapat memperpanjang usia tanaman kelapa sawit yang sudah terinfeksi jamur ganoderma. Penelitian memperlihatkan sumbangan 4,5 gram atau 90 ml jamur hexaconazole yang sudah dilarutkan ke dalam 7 liter air ke batang tanaman yang terserang ganoderma membuahkan hasil sebanyak 74,4% tumbuhan tersebut tetap mampu hidup wajar dan berproduksi dengan baik. Sementara itu, upaya pencegahan ganoderma pada kelapa sawit dapat dimulai ketika fase replanting atau penanaman kembali. Fakta menandakan kebanyakan lahan yang terserang oleh ganoderma merupakan lahan replanting. Kaprikornus perlu upaya prakondisi lahan apalagi dahulu sebelum dilakukan penanaman bibit kelapa sawit yang baru pada lahan tersebut wajib dikerjakan dengan baik. Lantas, bagaimanakah caranya? Salah satu cara yang cukup efektif dalam mempersiapkan lahan kelapa sawit agar tidak terserang jamur ganoderma ialah menghancurkan semua pokok tumbuhan usang. Pokok-pokok flora kelapa sawit yang telah bau tanah tersebut dihancurkan hingga ke bagian akarnya. Disarankan untuk menggali area massa akar dan tanggul tanaman dengan dimensi panjang 2 m, lebar 2 m, dan kedalaman 1,5 m. Pekerjaan ini menjadi lebih efisien manakala dikerjakan menggunakan mesin pencacah khusus yang dapat mencacah pokok tumbuhan kelapa sawit menjadi berukuran kecil-kecil.
Sumber https://klpswt.blogspot.com


EmoticonEmoticon